Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Baliho Politikus Kurangi Penilaian Adipura

image-gnews
Meski belum memasuki masa kampanye, sejumlah alat peraga kampanye  seperti spanduk dan baliho calon legislatif sudah terpampang di sejumlah sudut kota Depok,(18/12). TEMPO/Ayu Ambong
Meski belum memasuki masa kampanye, sejumlah alat peraga kampanye seperti spanduk dan baliho calon legislatif sudah terpampang di sejumlah sudut kota Depok,(18/12). TEMPO/Ayu Ambong
Iklan

TEMPO.CO, Makassar--Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar, menilai maraknya atribut politik yang dipasang sembarang menjadi ancaman bagi Pemerintah Kota Makassar dalam mempertahankan Piala Adipura yang diraih 2013.

"Atribut politik ini bisa mengancam Adipura, apalagi penilaian terus dilakukan oleh kementrian lingkungan hidup," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar, Muhammad Kasim, di Makassar, Ahad 25 Agustus 2013.

Menurut dia, tim penertiban reklame sudah dua kali turun melakukan pembersihan atribut politik di 18 ruas jalan itu. Namun masih ada saja yang tetap memasang, baliho, spanduk dan pamplet. "Ini bisa menjadi kendala dalam mepertahankan Piala Adipura tahun depan," katanya.

Dinas Kebersihan kota Makassar, juga menyesalkan para tim sukses baliho yang sering memasang pamplet politik yang tetap dipasang pada area terlarang. "Seperti di 18 ruas jalan, yang dua bulan lalu ditetapkan sebagai kawasan bebas reklame."

Menurut dia, setelah Pemkot Makassar menurunkan paksa baliho dan spanduk di 18 ruas jalan, kandidat wali kota dan caleg justru menggantinya dengan pamplet. "Setelah kita intens menertibkan baliho, mereka menggantinya dengan pamplet yang susah dibuka karena ditempel di tembok, tiang listrik dan lampu jalan, serta pohon, seperti di fly over," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, beberapa baliho dan spanduk caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasdem di taman Jalan AP Pettani ujung utara dan selatan. Puluhan bendera Partai Bulan Bintang (PBB) dijumpai di Jalan Veteran Selatan.?

Jalan Pettarani dan Veteran masuk dalam 18 jalan terlarang untuk reklame bersama Jalan Ahmad Yani, Jenderal Sudirman, Ratulangi, Haji Bau, Penghibur, Pasar Ikan, Ujung Pandang, Riburane, Nusantara, Tentara Pelajar, Bandang, Bawakaraeng, Urip Sumoharjo, Perintis Kemerdekaan dan Sultan Alauddin.?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua tim penertiban reklame, Asisten II Pemkot Makassar, Ibrahim Saleh, mengemukakan, tanggungjawab 18 ruas jalan ini telah diserahkan kepada masing-masing camat. "Setelah kita melakukan penertiban beberapa waktu lalu, tanggungjawab itu diserahkan ke camat," katanya.

Sebelumnya, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sulsel Lambang Basri mengkritik baliho caleg yang tidak hanya menutup trotoar yang harusnya untuk pejalan kaki. Bahkan banyak baliho caleg yang menutup persimpangan jalan sehingga membayakan keselamatan pengendara.?

Nyaris seluruh persimpangan jalan di Makassar tertutup dengan baliho caleg seperti, Jalan Kakatua-Cenderawasih, Sungai Saddang-Latimojong, Pettarani III-Abdurrahman Basalamah (Racing Center), Dg Sirua-Adhiyaksa Baru.

RASDIYANAH



Terhangat:

Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie

Berita populer:
Jokowi Serahkan Penanganan Konvoi FPI ke Polisi

TNI Akui Pintu Darurat Helikopter-nya Jatuh

Polda Tangkap Pemilik Pistol dan Peluru di TMII

Konvoi FPI Tak Lewati Tempat Konser Metallica

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.


Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengacungkan tiga jari saat konferensi pers di rumah dinas Gubernur, Jakarta (21/8). Dalam Konferensi pers Jokowi mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan atas sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden. Tempo/Aditia Noviansyah
Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.


Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono (kanan) didampingi Pengacaranya, Hinca Panjaitan (kiri) tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 23 Juni 2014. Setelah mangkir pada pemeriksaan perdana, hari ini Setiyardi hadir untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut


Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai capres 2014 kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.


Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.


Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo mengacungkan jari membentuk simbol
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.


Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Rajasa. TEMPO/Aditia Noviansyah
Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.


Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Tabloid Obor Pro Jokowi Beredar di Garut
Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.


Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Capres, Joko Widodo menyampaikan orasinya pada kampanye terbuka bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di lapang Tegalega, Bandung, Jawa Barat. 3 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.


Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Anak anak kecil bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo usai meresmikan kampung deret di Petogogan, Jakarta Selatan (3/4). Sebanyak  123 unit rumah warga yang direhab di RW 03 dan 05, kini siap di huni dengan berbagai fasilitas seperti taman dan wifi gratis. TEMPO/Dasril Roszandi
Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.