TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pernikahan, Judika dan Duma Riris menggunakan beberapa baju untuk prosesi pemberkatan, prosesi adat dan resepsi. Karena menggunakan adat Batak, maka perancangnya juga didatangkan dari Batak.
"Kami ketemu dua bulan lalu. Saya bikin dua gaun untuk Duma. Dan bikin untuk Judika hanya untuk pas adat. Kami membuat dengan ulos pucca, kami masukin untuk bagian roknya dan buntutnya. Dia kelihatan juga putri bataknya," kata Raden Sirait saat ditemui di butiknya, Selasa, 27 Agustus 2013.
Sebagai perempuan berdarah Batak, Duma meminta pada Raden Sirait untuk tetap memasukkan unsur budaya Batak dengan menggunakan ulos pucca dan songket Batak pada dua buah gaunnya tersebut.
"Aku memang mau kasih hadiah yang bener-bener Batak pada Duma. Jadi, ada penggunaan ulos pucca di bagian rok dan ekornya. Ini jadi salah satu masterpiece saya," kata Raden Sirait.
Gaun berwarna merah dengan sentuhan gold yang akan digunakan oleh Duma memadukan ulos pucca dengan detail bordir India dan payet-payet. "Ulos pucca ini bisa dibilang ulos yang memiliki hierarki tertinggi di Batak," ujar Raden Sirait.
Bicara hitungan dana yang dikeluarkan Judika dan Duma untuk gaun pernikahan, keduanya menganggap semua layak untuk membayar enam tahun penantian hingga mendapat restu dari kedua orang tua mereka. "Harga sih sangat mahal sampai tak ternilai," sahut Judika.
AISHA
Berita Lain:
Film 'Cinta Mati' Hanya Ada Vino dan Astrid Tiar
Pendemo Mulai Datangi Kantor Lurah Susan
Apple Siri 'Berani' Ejek Google Glass
Maribeth Pemilih Mencari Jodoh