TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seratus warga mulai menggelar aksi damai di depan kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mereka menggelar orasi dan menutup Jalan Agung Raya I sejak pukul 09.00 WIB.
Sejumlah agenda sudah mulai berjalan, antara lain pembacaan doa dan orasi dari tokoh-tokoh agama di wilayah Lenteng Agung. "Berilah kami pemimpin sesuai kriteria yang kami inginkan," ujar ulama Aqub Sobirin, Rabu, 28 Agustus 2013.
Pendemo duduk bersila di jalan di atas selembar kertas koran. Kebanyakan memakai baju muslim dan peci sambil melantunkan salawat badar. Orasi rencananya dilanjutkan dengan pernyataan pendapat yang dipimpin juru bicara Forum Penolakan Warga terhadap Penempatan Lurah Lenteng Agung, Mochamad Rusli, di atas mobil jip bertuliskan 'Buaya Ijo'.
"Ini bentuk kepedulian kami terhadap sistem kerja yang dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta," ujarnya. Ia menyesalkan penempatan lurah yang tidak sesuai dengan karakteristik wilayah yang dipimpinnya.
Pintu gerbang kelurahan ditutup rapat akibat aksi damai ini. Namun salah seorang staf kelurahan menyatakan kegiatan pelayanan administrasi di dalam kantor masih berjalan, tapi perhatian warga lebih berfokus pada demo yang digelar di jalan.
Spanduk-spanduk protes kebijakan terhadap penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli pun terbentang. Antara lain menuding sistem lelang jabatan sebagai sistem otoriter, "Kediktatoran adalah bagian dari Kezoliman," dan "Buat kami sejuk, Pak Gubernur".
Sekitar 34 anggota polisi berjaga di sekitar lokasi. 400 anggota Polres Jakarta Selatan juga disiapkan turun apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun hingga pukul 10.00 WIB, aksi berjalan tertib.
M. ANDI PERDANA
Terhangat:
Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita terkait:
Anggaran Operasional SKK Migas Bakal Masuk APBN
Komisi Energi Panggil Jero Wacik Hari Ini
Sekretaris SKK Migas Datangi KPK
Mobil Camry Terkait Rudi Disita Jumat Lalu