TEMPO.CO, Jakarta--BlackBerry dikabarkan hendak mengalihkan layanan pesan instan BlackBerry Messenger (BBM). The Wall Street Journal mengutip informasi tersebut dari seorang sumber di perusahaan.
Harian tersebut menyebutkan, anak perusahaan itu akan diberi nama BBM Inc. Hingga kini juru bicara BlackBerry masih bungkam perihal kabar ini.
Sedangkan dua sumber lainnya yang menolak disebutkan namanya, enggan memastikan kebenaran mengenai nama perusahaan tersebut. Menurut mereka, tidaklah bijak menyampaikan informasi internal perusahaan kepada media. Meski demikian, mereka menyebutkan adanya relokasi sumber daya dan personel dalam pengembangan BBM untuk bisa bersaing dengan kompetitor.
Kabar ini rupanya masih simpang siur, mengingat sumber lain menegaskan belum ada kemungkinan menjadikan BBM sebagai anak perusahaan. Ia malah mengatakan, BlackBerry harus segera menghadirkan BBM di perangkat berbasis iOS dan Android.
Jumlah pengguna BBM hingga kini mencapai 60 juta di seluruh dunia dengan frekuensi pengiriman pesan sebanyak miliar kali per hari. Perusahaan asal Kanada ini melakukan berbagai cara untuk mendongkrak penjualan produknya. Mengingat kini popularitas BlackBerry menurun tajam.
Seperti layanan video call dan WiFi. Kemudian BBM Channels yang memungkinkan pengiklan untuk berpromosi lewat BBM. Perusahaan juga mempertimbangkan penyediaan BBM di perangkat komputer PC. Awal bulan ini, BlackBerry menyatakan perlunya opsi untuk menyelamatkan perusahaan, salah satunya dengan menjualnya.
REUTERS | THE WALL STREET JOURNAL | SATWIKA MOVEMENTI
BeritaTerhangat:
Bom Vihara Ekayana | Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Capres 2014
Berita Lain:
Film 'Cinta Mati' Hanya Ada Vino dan Astrid Tiar
Pendemo Mulai Datangi Kantor Lurah Susan
Apple Siri 'Berani' Ejek Google Glass
Maribeth Pemilih Mencari Jodoh