TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengkritik kinerja Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar sejak 2009 hingga 2013. Sebagai Ketua Umum Golkar, Aburizal dinilai melupakan mekanisme dan strategi politik untuk pemenangan Pemilu Legislatif 2014.
"Agenda konsolidasi, kaderisasi, dan kekaryaan tidak lagi menuai definisi yang jelas," kata Yorrys saat dihubungi, Selasa, 3 September 2013. Dia mengingatkan kegagalan pada Pemilu 2009 dinilai akibat perangkat, sistem, dan mekanisme kepartaian yang tidak jelas dan tidak berjalan efektif.
Menurut Yorrys, ketika terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Oktober 2009, Aburizal Bakrie sempat dinilai mengibaskan angin segar dengan program catur sukses, yakni konsolidasi, kaderisasi, kreativitas gagasan baru, dan menang pemilu. Karena itu, kata dia, Golkar memasang target tinggi pada Pemilu 2014 serta adanya target 10 juta kader.
Namun, dia mengkritik kepemimpinan Aburizal karena berbagai program ini tidak berjalan. Yorrys menuduh tahapan program partai ditafsirkan secara subjektif oleh elit politik Golkar. Anggota Komisi Pertahanan DPR ini menilai konsolidasi semakin rapuh, kaderisasi tidak mencapai target, dan kekaryaan Golkar hanya sebatas seremonial. "Golkar menjadi partai besar yang tak terurus," katanya.
Yorrys mengatakan, selama ini Aburizal tidak membuka ruang dialog terhadap kader yang bersuara berbeda dengannya. Karena itulah, suara-suara kritis terhadap kepemimpinan Aburizal dari kader Golkar justru muncul di media massa. "Kalau mau, buka ruang dialog dong," kata dia.
Menjelang Rapimnas pada Oktober 2013 mendatang, Yoris mempertanyakan efek positif deklarasi Aburizal Bakries sebagai calon presiden terhadap elektabilitas Partai Golkar. Menurut dia, dalam berbagai survei, ada anomali antara elektabilitas Golkar dengan elektabilitas Aburizal. "Golkar tinggi sedangkan Aburizal statis," kata dia. (Baca: Yorrys: Masa Kader Miskin Biayai Agenda Ical?)
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler:
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit