TEMPO.CO, Jakarta - Di balik kabar gembira tentang peluncuran dua ponsel terbarunya, iPhone 5S dan 5C pada 11 September 2013 ini, ternyata bursa Apple sempat turun. Seorang analisis saham mengatakan bahwa saham Apple turun 2,4 persen menjadi US$ 493,74 per 15.36 waktu New York.
Para ahli mengatakan, hal ini disebabkan karena munculnya gambar bocoran dari seri iPhone terbaru beberapa waktu lalu. Hal ini mengakibatkan produk Apple tidak lagi mengejutkan konsumen seperti yang ditargetkan.
Ahli saham, Gene Munster, mengatakan turunnya saham Apple juga disebabkan karena pergerakan Apple yang tidak agresif, berbeda dengan yang diharapkan para investor. "Banyak investor yang berharap agar Apple lebih agresif, terutama pada harga," kata Munster dari Piper Jaffaray Cos, Senin, 9 September 2013.
Munster juga menambahkan, tawaran harga murah untuk seri iPhone 5C juga akan berisiko pada penurunan harga saham. Padalah, niatan Apple memberikan harga murah untuk ponsel 5C adalah agar konsumen tidak "takut" dengan produk Apple yang terkesan mahal. Dengan harga murah, Apple juga ingin merambah konsumen kelas menengah ke bawah.
"Dengan memberikan harga yang lebih rendah, sebenarnya posisi Apple tetap tidak aman. Posisi antara pertumbuhan dan provitabilitas Apple seperti tidak seimbang," kata Sarah Rotman, seorang analis dari Forrester Research.
Apple memang tengah mempersiapkan peluncurkan ponsel pintar terbarunya. Harga satu unit Iphone 5C hanya berkisar US$ 99. Apple berniat memberi harga murah agar konsumen yang membeli produknya akan lebih banyak. Iphone 5C akan diluncurkan bersamaan dengan seri 5S pada tanggal 20 September mendatang.
RINDU P HESTYA | BLOOMBERG
Berita Populer Terkait:
Negara Manakah yang Paling Bahagia di Dunia?
iPhone 5C, Ponsel Murah Pertama Apple
iPhone 5S, Rangkuman Kemungkinan Fitur Baru
Ilmuwan Temukan Bahan Kehidupan pada Meteorit
GTA V Jadi Game Termahal Sepanjang Sejarah