TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset, Alvara Research Center, menilai pemilihan presiden 2014 adalah pertandingan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Tokoh lain, seperti Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Hatta Rajasa, Wiranto, dan Surya Paloh, dinilai hanya pelengkap.
"Pemilu 2014 itu head to head Prabowo dan Jokowi. Tokoh lain peluangnya sudah berat, sudah jadi tokoh masa lalu," kata Kepala Riset Alvara, Hasanuddin Ali, dalam konferensi pers, Rabu, 11 September 2013.
Prediksi ini didasarkan survei Alvara terhadap kalangan menengah selama Juli-Agustus 2013 mengenai popularitas dan elektabilitas calon presiden. Dalam survei ini, Jokowi menduduki peringkat pertama dengan tingkat kelayakan mencapai 24,8 persen dan elektabilitas 22,1 persen.
Perolehannya beda tipis dengan Prabowo, dengan tingkat kelayakan 18,8 persen dan elektabilitas 17 persen. Sedangkan persentase kandidat lain tak ada yang melampaui 10 persen.
"Untuk melawan Jokowi, Prabowo harus menggandeng orang seperti Jokowi. Misalnya, Dahlan Iskhan, Mahfud Md., atau Jusuf Kalla," kata Hasanuddin.
Dari segi popularitas, Alvara mencatat Jokowi hanya menempati urutan kelima dengan angka 70,5 persen. Ia berada jauh di bawah Prabowo (92,4), Aburizal (90,2), Megawati (82,5), dan Wiranto (77,8).
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Bahasa Vicky Eks Zaskia Gotik di Antara Kita
Sidang Novi Amilia Kembali Ditunda
Begini Hasil CCTV Soal Penembakan Polisi di KPK
Zaskia Gotik Nilai Vicky Prasetyo Cerdas
Bahasa ala Vicky, Ciri Lunturnya Nasionalisme
Tuan Harrison Ford, Ini Bukan Amerika