TEMPO.CO, Surabaya - Penjagal yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Provinsi Jawa Timur mengancam mogok kerja massal. Ini dilakukan sebagai ancaman jika harga daging sapi tidak kunjung turun.
Ketua PPSDS Jawa Timur, Muthowif, mengatakan saat ini pejagal dalam kondisi kekurangan stok sapi menjelang Idul Adha. Pihaknya sudah mengajukan surat rapat dengar pendapat ke Komisi B DPRD Jawa Timur untuk mengevaluasi program Dinas Peternakan Jatim yang dianggap gagal menyediakan sapi siap potong. "Dinas masih mempertahankan datanya bahwa Jawa Timur surplus sapi. Padahal BPS menyatakan jumlah sapi di Jawa Timur menyusut 1,22 juta," kata dia kepada Tempo di Surabaya, Ahad, 22 September 2013.
Bila surat tidak direspons Komisi B, Dinas Peternakan, dan Gubernur Jatim, Muthowif mengatakan, PPSDS akan segera berkoordinasi untuk mogok memotong dan menjual daging segar. Pihaknya memberikan tenggat waktu hingga Jumat pekan depan. Apabila Dewan belum merespons keinginan para penjagal, pihaknya mengancam mogok dan memastikan suplai daging segar ke pasaran semakin menyusut.
Ia mengingatkan, sapi yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya belakangan ini, 70-80 persen adalah sapi betina. Muthowif mengklaim, dari jumlah 164 sapi yang dipotong, sapi betina berjumlah 127 ekor dan jantan 37 ekor. Bahkan sapi dari feedloter (penggemukan) sempat 100 persen berjenis kelamin betina. "Seperti yang terjadi di RPH Pegirian, 36 ekor sapi dari penggemukan di Probolinggo semuanya berjenis kelamin betina. Walaupun sapi betina, harganya naik dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 per kilogram," ujar dia.
DIANANTA P. SUMEDI
Topik terhangat: Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World | Info Haji
Berita terpopuler:
Apa Kabar Mobil Esemka? Ini Kata Jokowi
BBM Ada di Android, BlackBerry Optimistis Bertahan
Telanjur Jengkel, Jokowi Tak Datang ke IIMS
BBM Terbuka di Android, Penjualan BlackBerry?
Ngaku di Singapura, Nikita Mirzani Cuit dari Grogol