Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pegawai Twitter Batal Jadi Triliuner  

Editor

Budi Riza

image-gnews
twitter
twitter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring semakin mendekatnya proses penjualan saham perdana Twitter pada November nanti, sebagian pegawai awal perusahaan bakal menjadi miliuner dan triliuner.

Ini karena mereka memiliki sejumlah kepemilikan saham yang bisa dijual pada saat penawaran saham perdana atau menunggu hingga harga saham terus merangkak naik.

Namun, tidak semua anggota tim awal bakal mengalami nasib seberuntung ini. Seperti kebanyakan start-up di kawasan Silicon Valley, California, Twitter mengalami perubahan tim awal secara cepat.

Ide-ide terus berkembang dan beberapa orang yang memainkan peran penting diawal belakangan tergeser. "Posisimu sudah dieliminasi," kata Dom Sagolla @Dom, karyawan kesembilan Twitter, menceritakan pemberitahuan yang dialaminya pada 2006.

Saat itu, Sagolla mengepalai bagian kualitas aplikasi di Odeo, sebuah perusahaan pembuat podcast yang belakangan berubah menjadi Twitter.

Saat Odeo tumbuh semakin pesat, peran Sagolla juga semakin penting. Namun saat Apple meluncurkan layanan podcast lewat toko online iTunes pada 2005, manajemen Odeo memahami bisnis perusahaan bakal terkena imbasnya.

Mereka memutuskan untuk menjajal ide baru dan menggelar ajang hackathon yang diikuti secara internal. Hackathon merupakan lomba merumuskan ide dan merancang aplikasi secara cepat.

Jack Dorsey, yang belakangan sempat menjadi chief executive officer Twitter, bergabung dengan Sagolla dan penulis aplikasi dari Jerman, Florian Weber. Jack adalah pemegang saham individu terbesar kedua setelah Evan William, yang juga mantan CEO Twitter.

Idenya adalah membuat layanan untuk menyebarkan informasi secara cepat. Ide ini diterima. Namun karier Sagolla tidak berlanjut di Twitter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia diajak berjalan-jalan di taman San Fransisco oleh beberapa pendiri dan diberitahu bahwa posisinya dihapuskan di perusahaan.

"Itu jelas sebagai langkah mengurangi karyawan," kata Sagolla kepada CNN. Dia termasuk dari empat orang yang kehilangan posisi hari itu.

Meskipun dia kehilangan potensi kekayaan yang besar karena berhenti pada awal berdirinya Twitter, Sagolla tidak merasa mutung.

"Saya menyebutnya meraih gelar MBA seharga triliunan rupiah karena saya tidak mendapat apa-apa," kata dia bercanda.

"Jika saya masih terus bekerja lebih lama dan memberikan kontribusi lebih banyak mungkin saya bakal merasa saya berhak mendapatkan imbalan," kata dia.

Saat ini dia bekerja di Adobe dan kerap menggelar pertemuan sesama pengembang aplikasi di iPhone.

CNN | BUDI RIZA

Terhangat
Jebret Timnas | Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul



Baca juga

'Lubang Hitam' Juga Ada di Samudra
Harga iPad Termurah Ada di Malaysia
Tubuh Pria Ini Bisa Hasilkan Alkohol
Penerapan 4G di Indonesia Terkendala Perangkat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

8 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

8 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

10 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru


PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

20 hari lalu

Pandi Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital. (Padndi)
PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.


Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

24 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.


Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

25 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan


Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

28 hari lalu

Peserta Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo dan Shopee
Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".


Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

31 hari lalu

Presiden Jokowi memberi sambutan sebelum menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.