TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto berharap Kepala Polri yang baru pengganti Jenderal Timur Pradopo dapat berkoordinasi dan bersinergi semakin lebih baik dengan lembaganya. Sebab koordinasi itu akan membuat penanganan kasus korupsi kian cepat.
"Penanganan kasus-kasus korupsi bakal lebih bagus," kata Bambang di kantornya, Jumat, 27 September 2013.
Kamis kemarin, Presiden menerbitkan surat pemberhentian dan pengangkatan Kepala Polri dengan nomor: R-47/Pres/09/2013 tertanggal 26 September. Nama calon Kapolri yang diusulkan hanya satu orang yaitu Komisaris Jenderal Sutarman, yang saat ini menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso mengaku menerima surat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat hari ini, pukul 10.00 WIB.
Adapun Bambang enggan mengomentari penunjukan Sutarman sebagai calon Kapolri. Sebab, kata dia, penunjukan tersebut merupakan hak prerogatif presiden. "KPK tak berhak mengintervensi," kata Bambang.
Ketika ditanya soal rekening Sutarman yang diduga juga termasuk gendut bagi perwira polisi, Bambang hanya tertawa. Mantan advokat ini enggan mengomentari masalah tersebut. Dalam data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara milik Sutarman per tanggal 13 November 2012, ia memiliki harta sebesar Rp 5,34 miliar dan US$ 24.194.
Baca Juga:
Reaksi serupa diperlihatkan oleh Bambang saat dikonfirmasi mengenai hubungan KPK-Kepolisian yang memanas ketika Komisi mengusut kasus korupsi simulator kemudi di Korps Lalu Lintas Polri. Kala itu, kantor Komisi dikepung hampir seratusan personel polisi berpakaian preman yang bermaksud menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan.
MUHAMAD RIZKI