TEMPO.CO , Solo: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin menganggap Komisaris Jenderal Sutarman merupakan perwira polisi terbaik untuk menjabat Kepala Polri. Penilaian pesimistis mengenai calon tunggal Kepala Polri dinilai hanya sebagai bagian dari dinamika.
"Dia merupakan perwira mumpuni yang mampu menjalankan tugasnya," kata Amir Syamsudin di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu 28 September 2013. Sutarman dinilai bisa diterima oleh berbagai kalangan.
Meski demikian, dia mengakui ada kritik dan suara sumbang terhadap Komisaris Jenderal Sutarman. Menurut Amir, hal itu jamak terjadi saat proses pemilihan pejabat strategis.
Indonesian Corruption Watch mengkritik pilihan presiden yang hanya mengajukan calon tunggal Kapolri. ICW menilai Sutarman tak memiliki prestasi selama menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Indonesian Police Watch juga pesimistis Sutarman mampu memimpin Polri. Mereka menilai perwira tersebut memiliki banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan, termasuk dugaan korupsi alat kesehatan dan kasus pengadaan plat nomor.
Namun Amir mengatakan yakin bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memiliki pertimbangan matang sehingga mengajukan Sutarman sebagai calon tunggal. Menurut dia, satu dari sejumlah pertimbangan Presiden adalah dia perwira terbaik.
AHMAD RAFIQ
Berita Terkait
Calonkan Sutarman sebagai Kapolri, DPR Puji SBY
SBY Serahkan Nama Calon Kapolri ke DPR, Siapa Dia?
Kata Ishadi Soal Foto Chairul Tanjung Tunjuk SBY
SBY Tak Mau Perdamaian Syiah Hanya Formalitas
Gubernur Aceh: SBY Janji Selesaikan Semua