TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia Dewan Perwakilan Rakyat, Bahruddin Nashori, memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR tepat pukul 14.00 WIB. Ia mengklarifikasi kasus dugaan penyuapan dari calon hakim agung, Sudrajad Dimyati.
"Jawaban saya sama dengan jawaban kepada kalian beberapa waktu yang lalu," kata Bahruddin ketika ditemui di depan ruang Badan Kehormatan, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Senin, 20 September 2013. Politikus senior Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan bahwa penyuapan tak pernah terjadi.
Bahruddin mengatakan, pertemuan dengan Sudrajad itu bersifat spontan ketika bertemu di toilet. Dia menanyakan tentang calon hakim agung perempuan yang berasal dari karier dan nonkarier. Tak ada duit yang beredar di toilet, yang ada adalah kertas jadwal uji kelayakan yang keluar masuk saku.
"Kalau suap, saya bodoh sekali melakukannya di toilet yang gampang terlihat," ujar Bahruddin. Dia menyayangkan tuduhan wartawan media online itu yang tak mendasar dan menimbulkan fitnah.
Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR, Siswono Yudhohusodo, membenarkan bahwa siang ini memanggil Bahruddin dan Sudrajad Dimyati. Namun dia menyayangkan wartawan yang menjadi saksi mata itu tak menghadiri panggilan untuk memberikan keterangan.
Usai uji kelayakan calon hakim agung pekan lalu, seorang wartawan media online nasional melihat Sudrajad bertemu dengan Bahruddin Nashori. Di dalam toilet itu keduanya bertemu. Dalam posisi seperti membuang air kecil, Sudrajad menyerahkan sebuah benda mirip amplop ke legislator itu.
SUNDARI