TEMPO.CO, Jakarta - Akil Mochtar adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra 3 No 7, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Oktober 2013 malam. Dia ditangkap dengan dugaan menerima suap terkait pelaksanaan pemilu kepala daerah di salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah.
Pria yang lahir pada 18 Oktober 1960 di Putussibau, ibu kota kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ini pernah berkomentar ihwal beberapa kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Ini beberapa kutipan Akil Mochtar:
Baca Juga:
- "Saya atau dia yang masuk penjara. " Akil Mochtar tentang Refly Harun, pengacara yang menulis kolom adanya jual beli putusan di Mahkamah Konstitusi, 10 Desember 2010.
- "Ini ide saya, dibanding dihukum mati, lebih baik dikombinasi pemiskinan dan memotong salah satu jari tangan koruptor saja cukup." Akil Mochtar di Jakarta, 12 Maret 2012
- "Kalau saya bukan orang independen, kalau saya orang yang bisa disetir atau diintervensi oleh kekuatan-kekuatan lain, tidak mungkin tujuh orang (hakim) itu pilih saya. Memangnya mereka bodoh. Mereka hakim-hakim yang berpengalaman, beberapa guru besar malah." Akil Mochtar tentang gosip miring perihal dirinya, 5 April 2013.
- "Wak (ayah) saya itu mengajarkan tidak dengan omongan, tapi dengan perilaku." (Dikutip dari profil Akil Mochtar di situs Mahkamah Konstitusi).
BUDI
Berita Lain
KPK Tangkap Akil Mochtar dan Politikus Golkar
KPK Tangkap Ketua MK Akil Mochtar?
Ketua MK Ditangkap, KPK Sita Rp 3 Miliar
Selain Akil Mochtar, KPK Tangkap 4 Orang Lagi