TEMPO.CO, Bandung - Sejak mempunyai akun Twitter pada dua pekan lalu, Pemerintah Kota Bandung kebanjiran laporan dan usulan warga. Laporan itu, misalnya, jalan rusak, gelandangan dan pengemis, serta pengamen banci yang diminta warga untuk ditertibkan di jalanan. Warga juga melapor soal pungutan di kantor kecamatan.
Akun bernama @PemkotBandung itu mulai dibuka pada 24 September 2013. Saat ini, pengikutnya tercatat 6.324 orang. Sejauh ini, isi cuitan akun tersebut banyak menampung laporan dan pertanyaan, serta usulan warga agar kondisi Bandung membaik.
“Laporan misalnya soal jalan rusak, lampu penerangan jalan umum yang mati, pedagang kaki lima. Itu harus ditindaklanjuti dinas terkait,” kata Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kota Bandung Bulgan Alamin di ITB, Selasa, 8 Oktober 2013.
Menurut Bulgan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memantau laporan dan usulan warga di akun tersebut. Sebagian ada yang langsung ditindaklanjuti, seperti penambalan jalan rusak kecil. Selebihnya, kata Bulgan, laporan warga akan dikumpulkan untuk dibahas dalam rapat evaluasi pemerintah. Prioritas tindak lanjutnya terkait kepentingan publik yang luas.
Dari isi akun itu terlihat pertanyaan warga langsung dibalas dinas. Misalnya dari seorang warga yang bertanya soal pepohonan yang akan ditanam pemerintah agar Bandung kembali sejuk, Dinas Pertamanan menjawab jenisnya merupakan pohon pelindung dan produktif seperti mahoni. Warga lain yang menanyakan sanksi bagi pemarkir kendaraan sembarangan, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja akan menindaknya dengan cabut pentil ban seperti di Jakarta.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler Lainnya:
APBD Bocor Dinsinyalir Jadi Aset Keluarga Atut
Jokowi, Rhoma Irama dan Warteg Warmo
Ombudsman Minta Ratu Atut Segera Cuti
KPK Duga Ada Hakim Lain yang Terlibat Selain Akil