Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukti Pertama Komet Menghantam Bumi Ditemukan  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Komet 81P/Wild 2. European Southern Observatory
Komet 81P/Wild 2. European Southern Observatory
Iklan

TEMPO.CO, Johannesburg - Suatu tim ilmuwan mengklaim telah menemukan bukti definitif pertama sebuah komet menghantam Bumi.

Setelah melakukan serangkaian analisis, para peneliti menyatakan bahwa kerikil hitam misterius yang ditemukan tahun lalu di gurun Mesir adalah bagian dari inti komet. Penemuan ini merupakan yang pertama sepanjang sejarah.

"Ini adalah euforia ilmiah yang khas ketika Anda menghilangkan semua pilihan lain dan menyadari kenyataan yang seharusnya," ujar penulis dan pemimpin studi Jan Kramers dari University of Johannesburg, Afrika Selatan sebagaimana dikutip Space, Rabu, 9 Oktober 2013.

Kerikil --yang diberi nama "Hypatia" untuk menghormati ahli matematika, astronom, dan filsuf perempuan Hypatia dari Alexandria-– itu bertatahkan berlian. Para peneliti memandang keberadaan berlian itu sebagai hal yang lumrah.

"Berlian dihasilkan dari bahan yang mengandung karbon, " kata Kramers. "Biasanya mereka terbentuk jauh di dalam bumi yang tekanannya tinggi, tetapi Anda juga dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi dengan guncangan. Bagian dari komet bertabrakan, dan guncangan dari bagian yang bertabrakan menghasilkan berlian."

Benturan itu terjadi sekitar 28 juta tahun yang lalu di atas Mesir, kata anggota tim penelitian. Komet meledak di atmosfer, memanaskan pasir di bawah sampai suhu 3.630 derajat Fahrenheit (2.000 derajat Celsius) dan menghasilkan sejumlah besar kaca silika kuning di area 2.317 mil persegi (6.000 kilometer persegi) dari Gurun Sahara.

Salah satu bagian dari kaca silika ini bahkan menjadi bros milik firaun Mesir yang terkenal, Tutankhamen, kata para peneliti .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komet hampir pasti menghantam Bumi berkali-kali selama sejarah panjang planet ini. Tapi sebelum munculnya kerikil Hypatia, partikel debu kecil di bagian atas atmosfer dan debu yang kaya karbon di es Antartika adalah satu-satunya materi komet yang dikenal di Bumi, kata para peneliti.

Komet adalah bagian sisa dari pembentukan tata surya 4,5 miliar tahun lalu, sehingga penemuan baru itu bisa memiliki aplikasi ilmiah yang berharga.

"NASA dan ESA (European Space Agency) menghabiskan miliaran dolar mengumpulkan beberapa mikrogram materi komet dan membawanya kembali ke Bumi, dan sekarang kita punya pendekatan baru yang radikal untuk mempelajari materi ini, tanpa menghabiskan miliaran dolar untuk mengumpulkannya," kata Kramer.

Studi ini akan diterbitkan dalam Earth and Planetary Science Letters edisi mendatang. Simak berita tekno lainnya di sini.

SPACE | ERWIN Z

Berita lain
Teori 'Partikel Tuhan' Raih Nobel Fisika
2018, Sukhoi Produksi Drone Raksasa
WhatsApp Kalahkan Line dan KakaoTalk
Moto X, Ponsel Android Terbaik Saat Ini
Fotografer NG Puji Kamera iPhone 5S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

26 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.


ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka yang bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00 - 05.15 WIB dini hari.  (OAIL)
ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.


Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.


Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.


Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Gambar asteroid Dimorphos setelah ditabrak wahana antariksa DART ditunjukkan oleh Teleskop SOAR. Foto: NOIRLab
Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.


Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) atau lebih dikenal dengan K2 tengah melintasi bumi. Komet ini diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort. (BPON Kupang/M. Rayhan)
Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.