TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar Ade Komaruddin membenarkan bila Rapat Pimpinan Nasional Partai diundur dari semula 28-30 Oktober menjadi November 2013. Ade mengatakan, pengunduran itu tak ada hubungannya dengan banyaknya kasus korupsi yang menghantam kader internal.
"Diundur karena sampai sekarang belum dapat tempat, bukan yang lain," kata Ade ketika dihubungi, Rabu, 9 Oktober 2013. Dia mengatakan, pengunduran itu murni urusan teknis bukan yang lain. Penundaan Rapimnas Golkar sekaligus dimanfaatkan untuk mematangkan semua persiapan pelaksanaan Rapimnas.
Baca Juga:
Mengenai kasus korupsi yang menimpa beberapa kader, kata Ade, semua proses hukum diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, dia mengakui bila kasus dugaan korupsi yang membelit keluarga Gubernur Banten, Ratu Atut Choisiyah, akan mempengaruhi citra partai di pemilihan umum 2014.
Ade mengatakan, Golkar sedang mencari resep untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Golkar. "Resep mengatasi dampak isu (korupsi) ini apa, itu rahasia kami," kata Ade. Dia sendiri ditugaskan partai barlambang beringin itu untuk memenangkan pemilu di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar semula dijadwalkan pada 28-30 Oktober. Isu yang beredar, mundurnya rapimnas karena banyak kader yang tersandung korupsi seperti tersangka penyuapan hakim konstitusi, Chairun Nisa, atau keluarga Ratu Atut yang dituding melakukan korupsi proyek daerah.
SUNDARI