TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 14 siswa Sekolah Menegah Pertama Negeri 7 Kota Malang, Jawa Timur kesurupan, Jumat, 11 Oktober 2013. Mereka berteriak, menangis, dan kejang-kejang. Bahkan sejumlah siswa tiba-tiba pingsan. "Banyak siswa kelas tujuh yang kesurupan," kata siswi bernama Rizka Wahyuni kepada wartawan.
Kesurupan terjadi usai apel masuk ke kelas. Siswa yang kesurupan langsung dibawa ke ruang guru karena mereka meronta-rontak ketika mau dibawa ke musala. Untuk mencegah kesurupan massal, siswa diminta membaca ayat suci, berdoa, dan mengaji. Selain itu, mereka diminta agar tak melamun atau mengosongkan pikiran.
Baca Juga:
Adapun siswa yang tidak ikut kesurupan dipulangkan lebih awal. Sepekan terakhir, kata Rizka, banyak siswa yang mengalami kesurupan. Pihak sekolah pun mengajak seluruh siswa melakukan doa bersama di sekolah. Sejumlah ulama dan tokoh masyarakat pernah didatangkan untuk mengobati siswa dari kesurupan.
"Sejak ruang kelas direnovasi, siswa sering kesurupan," kata Kepala SMPN 7 Kota Malang, Hendro Guntur. Meski demikian renovasi tetap akan dilanjutkan sampai selesai. Siswa yang kesurupan, katanya, 90 persen adalah perempuan.
Saat kesurupan, siswa-siswa itu berteriak-teriak minta nasi tumpeng serta meminta rumahnya dibersihkan. Untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi, katanya, sebelum pelajaran dimulai siswa diminta melakukan doa bersama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
Gaji Hakim Konstitusi Cukup buat 'Lima Istri'
SBY Minta Luthfi Hasan Tak Bersaksi Palsu
200 Tanah Suami Airin, dari Banten sampai Melbourne
Cara Atut Menjadi Gubernur Banten Versi Jazuli