Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Izin Pabrik Baja Trowulan Dinilai Sesuai Prosedur

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Warga Desa Wates Umpak menggelar aksi teatrikal menolak pembangunan pabrik pengolahan baja di Jalan Raya Trowulan, Mojokerto (19/7). Istimewa.
Warga Desa Wates Umpak menggelar aksi teatrikal menolak pembangunan pabrik pengolahan baja di Jalan Raya Trowulan, Mojokerto (19/7). Istimewa.
Iklan

TEMPO.CO , Mojokerto:Pemerintah Kabupaten Mojokerto menilai proses perizinan pabrik baja yang akan dibangun PT Manunggal Sentral Baja di dekat kawasan cagar budaya Trowulan sejauh ini sudah sesuai prosedur. "Kami memprosesnya sesuai aturan," kata Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Mojokerto Yoko Priyono dalam forum mediasi di gedung Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Rabu, 16 Oktober 2013.

Yoko mengatakan pengusaha atau investor PT Manunggal Sentral Baja telah mengantongi izin prinsip dari bupati dan surat penjelasan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. "Namun izin HO (izin gangguan) belum dikeluarkan karena ada yang menolak," ujarnya.

Direktur Utama PT Manunggal Sentral Baja Sundoro Sasongko juga sudah menyerahkan dokumen pengelolaan lingkungan hidup. Pengusaha juga sudah memaparkan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) untuk industri pengecoran dan peleburan baja yang akan dibangun.

"UKL dan UPL sudah dipaparkan dan bahkan ada surat pernyataan dari Pak Sundoro," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto Mieke Juli Astuti. Surat pernyataan tersebut berisi kesanggupan pengusaha untuk menanggung kerugian masyarakat akibat dampak dari pencemaran yang dimungkinkan terjadi.

Sementara itu, Sundoro mengaku dirugikan atas ketidakjelasan nasib pabrik baja yang akan dibangunnya. "Saya sudah mengikuti prosedur mulai meminta penjelasan dari pusat (Kemendikbud) dan diarahkan ke daerah (BPCB Trowulan)," katanya.

Setelah menerima surat penjelasan dari BPCB Trowulan, ia pun mulai mengajukan berbagai syarat perizinan ke Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Setelah mengantongi izin prinsip dari bupati dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), ia pun mulai membangun. Namun di tengah pembangunan, sejumlah warga dan pemerhati sejarah dan budaya Majapahit menolak pabrik baja tersebut. Hingga akhirnya Pemerintah Kabupaten Mojokerto meminta agar pembangunan pabrik baja dihentikan sementara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga akhirnya masalah ini direspon pemerintah pusat khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pekerjaan Umum. Penggalian di lokasi pabrik pun dilakukan dan tidak menemukan struktur purbakala. Meski begitu, pembangunan pabrik baja belum bisa dilanjutkan karena masih ada kelompok masyarakat yang tidak setuju.

Sundoro merasa pihaknya dirugikan atas perubahan sikap instansi terkait. BPCB Trowulan mendukung pembangunan pabrik baja dan menyatakan lokasinya tidak berada di zona inti dan zona penyangga situs terdekat. Sebaliknya, Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbud meminta Pemkab Mojokerto meninjau ulang izin yang diberikan. "Kalau tahu seperti ini, dari dulu saya tidak akan mendirikan pabrik disitu," ucapnya.

Mediasi tersebut diprakarsai Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Muji Ediyanto. Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa yang seharusnya pro aktif memediasi malah tak hadir dan diwakilkan Wakil Bupati Mojokerto Choirun Nisa. Mediasi yang dilakukan selama enam jam sejak Rabu pagi hingga sore akan dilanjutkan lagi dengan mengundang pihak-pihak yang belum hadir termasuk DPRD Kabupaten Mojokerto.

ISHOMUDDIN
Topik Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Pembunuhan Holly Angela

Berita Terpopuler:
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi 
Istri Akil Mochtar Minta KPK Buka Rekeningnya
Jokowi: Lihat Saja Nanti Siapa yang Disembelih
Roy Suryo Larang Timnas U-19 Temui Politikus 
Mau Blusukan, Sultan HB X Minta Mobil Baru  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.


27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS
27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.


Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA
Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.