TEMPO.CO, Surakarta - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia akan kembali menunjukkan kinerja positif pada 2014. Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan IHSG bisa tembus 5 ribu poin. Sekarang IHSG di posisi 4.600.
“Shutdown pemerintah Amerika sudah selesai. Ini akan menimbulkan euforia tersendiri,” ujar Ryan usai memberi kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Senin, 21 Oktober 2013. Para pemodal akan lebih berani menambah volume transaksi, termasuk di bursa efek Indonesia. Hal ini, kata dia, akan membuat IHSG semakin meningkat.
Alasan kedua, Bank Sentral Amerika akan terus mencetak uang baru untuk membeli surat utang pemerintah Amerika. “Pemerintah Amerika mengeluarkan surat utang senilai 85 miliar dolar per bulan. Dan The Fed (Bank Sentral Amerika) yang membelinya,” ujarnya. Untuk membeli surat utang pemerintah Amerika, The Fed akan mencetak uang baru yang nantinya akan mengalir ke negara yang ekonominya sedang tumbuh seperti Indonesia.
Apalagi, kata dia, pemimpin The Fed yang baru, Janet Yellen dianggap punya mahzab sama seperti pemimpin sebelumnya Ben Bernanke. “Dia propasar. Berarti akan terus mencetak uang yang berputar di dalam negeri Amerika dan mengalir ke negara berkembang,” katanya.
Dia optimistis sebagian dana asing akan masuk ke Indonesia sehingga akan mendorong likuiditas pasar Indonesia. “Makanya cepat atau lambat, IHSG 5 ribu poin ada di depan mata,” ucapnya. “Sifat uang akan mencari imbal hasil yang baik. Dan biasanya negara yang ekonominya sedang tumbuh seperti Indonesia yang bisa memberikan imbal hasil menarik,” katanya. Ryan memperkirakan IHSG baru menembus 5 ribu poin pada 2014. “Rasanya berat mengharapkan bisa terjadi pada tahun ini,” ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Kamar Digeledah, Gayus: Bongkar Saja Pak!
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Ani Yudhoyono Abadikan Momen Pesta Azima Rajasa