TEMPO.CO, London - Google memperkenalkan fitur pengamanan baru pada peramban Chrome yang memungkinkan para orang tua mengawasi aktivitas internet anak-anak mereka.
Fitur baru yang disebut supervised users memungkinkan pengguna memberikan beberapa pengaturan pada peramban untuk orang lain yang ingin mereka monitor.
Baca Juga:
Dengan fitur baru ini, pengguna dapat mengaktifkan beberapa akses pengamanan melalui pengecekan riwayat jelajah internet, memblokir situs-situs tertentu, dan menerima permintaan akses. Fitur terbaru Google Chrome ini sudah tersedia pada sistem operasi Windows, Mac, Linux, maupun pengguna Chromebook.
Namun Google menyatakan bahwa untuk memonitor pengguna lain dalam mengakses internet, pengguna tetap harus menentukan sendiri situs apa yang ingin diblokir. Sedangkan fitur SafeSearch tetap aktif secara otomatis bagi pengguna, untuk mencegah munculnya konten khusus dewasa pada hasil pencarian mesin Google.
Langkah ini dilakukan untuk menyikapi timbulnya keprihatinan terhadap konten tidak patut yang semakin banyak diakses oleh anak di bawah umur melalui layanan internet.
Sebuah survei terbaru menemukan bahwa banyak anak-anak berusia sembilan sampai sebelas tahun rentan terhadap paparan perilaku akses internet berisiko, seperti berbagi informasi pribadi yang tak aman dan mengakses permainan khusus dewasa.
ISC2, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan internet khusus anak-anak sekolah juga menemukan bahwa 43 persen anak sekolah berselancar di dunia maya setiap hari, dan 46 persen menghabiskan waktu lebih dari dua jam setiap hari untuk mengakses Internet.
Survei lain yang dilakukan oleh organisasi Anti-Bullying Alliance menemukan bahwa 69 persen pendidik dan 40 persen remaja berpendapat keamanan berinternet harus diajarkan di sekolah dan masuk dalam kurikulum pendidikan.
Penyedia layanan peramban lain, termasuk Microsoft Internet Explorer juga menawarkan pengamanan konten yang diatur oleh administrator. Pada sistem operasi Windows Phone, Microsoft juga menyediakan fitur Kid's Corner di mana anak-anak yang menggunakan ponsel hanya bisa mengakses layanan tertentu seperti permainan, musik, video, dan aplikasi lain.
BBC | ROSALINA
Berita Populer
Tak Perlu Takut Lagi untuk Kentut
Cara Hindari Antrean Pemasangan BBM
Beda iPad Mini 2 dan Pendahulunya
Pemerintah Revisi Ancaman Sanksi UU ITE
Migrasi, Elang Cina dan Jepang Mampir ke Indonesia
