TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp 10,4 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2013. Jumlah tersebut meningkat sebesar 25,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012.
"Dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi, kinerja usaha kami cukup memuaskan," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Hotel Kempinski, Rabu, 30 Oktober 2013. Dia juga mencatat pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 24,7 persen (year on year–YoY) menjadi Rp 19,1 triliun. "Ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang berkelanjutan."
Selain perolehan laba tersebut, BCA juga mencatat margin bunga bersih (NIM) naik sebesar 62 bps YoY menjadi 6 persen. Menurut Jahja, meski belum ada penghitungan lebih lanjut, tahun depan ditargetkan angka NIM tetap dipertahankan pada kisaran 6 persen. "Kami upayakan pertahankan NIM yang ada," katanya.
Dari segi rasio kredit bermasalah (NPL), secara gross BCA mencatat pada level 0,5 persen. "Itu level yang cukup rendah," kata Jahja. Pertumbuhan kredit sendiri pada September 2013 meningkat sebesar 25,8 persen menjadi Rp 299 triliun--tahun sebelumnya pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 237,7 triliun. Jahja memperkirakan pertumbuhan kredit akan melemah pada kuartal IV menjadi sekitar 21-22 persen. "Tetap ada pertumbuhan, tapi melemah," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik Terhangat:
Prabowo Subianto | FPI Geruduk Lurah Susan | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Pengedar Foto Bugil Polwan Lampung Mantan Pacar
Heru Sulastyano Ditangkap di Rumah Istri Mudanya?
Ayah Korban Kasus Video SMP 4: Anak Saya Ketakutan
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah