TEMPO.CO, San Fransisco - Twitter Inc akan menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Saham New York, Kamis, 7 November 2013. Situs mikrobloging ini akan melepas saham seharga US$ 26 per lembar.
Sebagian kalangan menilai harga saham tersebut terlalu mahal, mengingat Twitter hingga kini belum membukukan laba. Meski pendapatannya tumbuh dua kali lipat, kerugian perusahaan ini pun naik dua kali lipat. Pertumbuhan jumlah penggunanya pun melambat hingga 10 persen pada kuartal III 2013.
Lantas, apa daya tarik Twitter yang bisa menggaet investor?
Menurut analisis Wall Street Journal, Twitter berhasil mempengaruhi cara masyarakat untuk menyikapi berbagai masalah. Situs ini pun dianggap sebagai media yang berpengaruh dalam sektor politik dan kebijakan pemerintah, gosip selebritas, perniagaan, hingga masalah remeh temeh.
Investor pun rata-rata terpikat oleh jumlah pengguna aktif bulanan Twitter. Selama tujuh tahun terakhir, jumlah pengguna bulanan Twitter mencapai 232 juta orang. Dengan rekor ini, investor yakin pendapatan Twitter akan terus tumbuh dan pengaruh sosialnya semakin signifikan.
Agar performa sahamnya terus meroket, Twitter disarankan untuk berekspansi ke luar Amerika. Ekspansi ini dibutuhkan karena dua pertiga pengguna Twitter berada di luar Amerika, dan kebanyakan ada di negara berkembang seperti Indonesia.
FERY FIRMANSYAH
Berita Terpopuler
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi
Kebencian Demokrat ke Jokowi Dinilai Menjadi-jadi
Mengundang Jokowi Harus Bayar?
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami
Disindir SBY Soal Kemacetan, Ahok Pilih Merendah
Diisukan Menikah Lagi, Ratu Atut: Astagfirullah