TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian berencana gelar pemeriksaan kondisi kejiwaan untuk anggotanya di unit-unit tertentu pada tahun depan. "Kemungkinan tahun depan diadakan pemeriksaan kejiwaan, kalau tahun ini saya kira tidak ada anggarannya," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny Frengky Sompie, saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 November 2013.
Ia menuturkan, pemeriksaan tak berlaku untuk semua anggota Polri. Pemeriksaan hanya dilakukan kepada Brimob, Densus 88, Intel, dan Reskrim. "Itu pun tidak semua anggota yang ada dalam unit tersebut diperiksa kejiwaannya," kata dia.
Menurut Ronny, pemeriksaan diperuntukan bagi anggota dalam unit tersebut yang akan dan setelah menghadapi tingkat kritis yang tinggi. Semisal, anggota Brimob yang ditugaskan mendadak ke daerah konflik.
Kendati demikian, kata Ronny, rencana pemeriksaan kejiwaan ini tak terkait dengan kejadian penembakan oknum Brimob di Cengkareng, Selasa kemarin. "Satu kejadian tak mengeneralisir secara keseluruhan. Tapi ini nanti bagian dari evaluasi kami," ucapnya.
Ia pun mengatakan, pihaknya tengah memeriksa kondisi kejiwaan anggota Brimob, Briptu Heriawan. "Jadi, kami belum bisa menyimpulkan, apakah kondisi kejiwaannya labil atau tidak," kata dia.
Selasa kemarin, seorang petugas kemanan bernama Bachrudin tewas ditembak Briptu Heriawan alias Wawan. Motif meninggalnya Bachrudin itu dikarenakan emoh menaruh hormat kepada Wawan. Karena keengganannya, timah panas menembus dada Bachrudin. Dalam kesehariannya, Wawan dikenal arogan. Tetangganya pun banyak yang tidak suka dengan laku lampah Wawan.
ERWAN HERMAWAN
Berita terkait:
Istri Satpam Bachrudin Minta Briptu Wawan Dihukum
Pengelola Ruko Bantah Pekerjakan Briptu Wawan
Koboi Brimob, Psikolog: Polisi Stres Harus Ditangani
Psikolog Forensik: Tingkat Stres Polisi Tinggi