TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter MI-17 milik Komando Daerah Militer VI Mulawarman yang jatuh pada Sabtu kemarin sebelum pernah mengalami kerusakan. Satu pintu copot saat helikopter terbang. Potongan pintu menimpa rumah penduduk di Penjaringan, Jakarta Utara.
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2013, pukul 07.00 saat helikopter buatan Rusia itu dipakai untuk latihan rutin. Tak terduga, ketika melintas di daerah Penjaringan, pintunya terlepas. "Mungkin ada kerusakan di pintu," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul ketika itu, Sabtu, 24 Agustus 2013.
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Hanya, pintu yang menghunjam atap rumah milik seorang warga bernama Alex menimbulkan kehebohan. Sementara pecahan pintu, kata Iskandar, menggores lampu Toyota Kijang Innova milik Hermien, juga warga Penjaringan.
Jenis Helikopter MI- 17 yang nahas di Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu, 9 November 2013, sama persis dengan MI-17 yang celaka di Penjaringan. Di Malinau, helikopter membawa 19 penumpang warga sipil dan anggota TNI. Sebanyak 13 orang meninggal dan 6 luka-luka akibat insiden itu.
Saat terbang, helikopter tersebut mengangkut 1.800 kilogram logistik untuk pembangunan pos pengamanan perbatasan Long Bulan Malinau. Di antara penumpang, terdapat dua warga sipil yang menjadi tukang bangunan untuk memperbaiki pos perbatasan Indonesia-Malaysia ini.
Informasi menyebutkan, helikopter ini dipiloti Kapten Wahyu. Heli lepas landas dari Bandara Juwata Tarakan pukul 09.09 Wita tujuan Long Bangun. Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter di perbatasan Malaysia ini. Bandara Tarakan lepas kontak dengan pilot beberapa saat setelah helikopter lepas landas.
AMIRULLAH
Berita Terkait
SBY Pimpin Upacara Hari Pahlawan di TMP Kalibata
Helikopter TNI yang Jatuh Angkut 10 Pekerja Sipil
Helikopter TNI Jatuh, Sembilan Orang Terluka Bakar
Helikopter MI-17 TNI Jatuh di Malinau