TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, mengungkapkan pelemahan pada indeks harga saham gabungan (IHSG) dan kurs rupiah terhadap dolar AS disebabkan pelaku pasar tengah menunggu pengumuman BI rate dan rilis data kondisi makro ekonomi. "Pelemahan terjadi hari ini karena pasar wait and see terhadap rilis data-data dari BI, terutama BI rate, apakah naik, turun, atau tetap," kata Reza kepada Tempo, 11 November 2013.
Hingga siang ini, IHSG tercatat merah, melemah 34,7 poin atau 0,78 persen ke level Rp 4.442,02. Sementara itu, mengacu pada kurs tengah BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 84 poin ke level 11.486.
Reza menjelaskan, pasar melihat masih ada potensi BI rate naik, maka itu pasar masih menunggu. Menurut dia, kemungkinannya BI rate naik atau tetap pada level 7,25 persen. "Kalau turun sepertinya belum," ujarnya.
Sentimen global, kata Reza, juga jadi penyebab pasar pasang posisi wait and see. Meski data-data ekonomi Cina menunjukkan prospek positif lantaran adanya kenaikan inflasi yang menunjukkan kenaikan permintaan dan kenaikan indeks produksi riil, tapi perhatian utama pasar tetap pada soal keberlanjutan stimulus moneter AS.
"Sampai Desember, kalau masih simpang siur, kondisi pasar akan terus seperti ini (fluktuatif)," kata dia. Ia menjelaskan, kini yang menggerakkan pasar bukan lagi data-data fundamental emiten, tapi pernyataan petinggi bank sentral AS. "Kalau Gubernur Fed bagian mana bilang tapering bisa dipercepat, sentimen negatif. Kalau Gubernur Fed bagian mana bilang tapering masih akan berlanjut, sentimen positif," kata dia.
Reza berharap pengurangan stimulus baru akan terjadi pada masa kepemimpinan Gubernur Fed yang baru, Jannet Yellen, awal 2014 mendatang.
Dalam kondisi saat ini, kata dia, saham-saham lapis kedua jadi pilihan. Meski saham-saham di sektor konsumer dan perdagangan stabil, tapi saham berkapitalisasi besar (big cap) cenderung dilepas pelaku pasar. "Mereka masuk ke saham-saham lapis kedua karena pergerakan cenderung cepat. Mereka banyak melakukan trading dibanding beli-simpan," ucapnya.
MARTHA THERTINA