TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung gerakan Busway Kick yang digagas warga Jakarta Utara Muhammad Dalvi. Gerakan itu cukup sederhana. Warga yang melihat kendaraan selain Transjakarta masuk jalur khusus cukup mengacungkan jempolnya secara terbalik. (Baca: Setiap Hari Terjaring 400 Pelanggar Busway)
Jokowi mengatakan, gerakan sadar hukum dan ketertiban sosial memang perlu datang dari masyarakat. "Saya yakin kalau warga sudah mulai, pasti akan cepat tertib. Tidak bisa terus mengandalkan pemerintah," katanya sambil mengacungkan jempol terbalik saat meninjau Waduk Pluit di Jakarta Barat pada Rabu, 13 November 2013. (Baca: Busway Kick Tak Perlu Disponsori Pemerintah)
Dia mengapreaiasi gerakan yang dimulai warga itu. Sebab, usaha pemerintah menegakkan aturan tentang sterilisasi jalur Transjakarta tak akan berhasil jika tidak dibarengi kesadaran masyarakat untuk tertib. Pemerintah juga berupaya menambah jumlah bus Transjakarta yang beroperasi di Ibu Kota. "Saya sudah perintahkan Dishub untuk mengeluarkan 40 bus cadangan," katanya.
Kemudian, pada Desember mendatang akan datang bus baru tahap pertama sebanyak 50 bus. Bus cadangan itu kini masih dipakai di Koridor I Blok M-Kota. Setelah bus baru datang, barulah bus cadangan itu dipindahkan ke koridor lain. (Baca: Busway Kick, Simbol Amarah Pengguna Transjakarta)
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Atut. 'Ratu Banten' yang Hobi Pelesir
Sumur Resapan Jakarta Tak Mampu Serap Banjir
Busway Kick, Simbol Amarah Pengguna Transjakarta
Kerumunan Pelajar Menghilang Pasca Kasus SMAN 46
Tiga Perumahan di Tangerang Masih Banjir