TEMPO.CO, Samarinda - TNI Angkatan Udara telah menyiapkan satu unit pesawat Hercules untuk mengangkut lima anggota TNI AD korban jatuhnya helikopter MI-17 di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu, 9 November 2013 lalu. Pesawat Hercules telah berada di Bandara Juwata, Kota Tarakan sejak Rabu, 20 November 2013 sore.
Komandan Pangkalan Udara Kota Tarakan, Letnan Koloner Pnb Bambang Yuniar mengatakan bahwa sesuai dengan jadwal penerbangan, lima jenazah anggota TNI AD diberangkatkan dari Tarakan, Kamis, 21 November 2013 sekitar pukul 07.00 Wita. Lima jenazah akan dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Sebelum keberangkatan, akan dilaksanakan upacara militer," kata Bambang Yuniar, dihubungi dari Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, 20 November 2013.
Menurut dia, identifikasi 13 jenazah korban heli MI-17 milik TNI AD telah rampung. Mereka segera dipulangkan untuk diserahkan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Khusus jenazah anggota TNI AD akan diangkut dengan pesawat Hercules dengan jalur penerbangan ke Makassar, Banjarmasin, Semarang, Bandung, dan terakhir Jakarta.
Sementara jenazah warga sipil, menurut Bambang, akan diberangkatkan sesaat setelah keberangkatan jenazah dari militer tersebut. Insiden ini merenggut nyawa enam korban warga sipil asal Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Ulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Keenamnya akan diangkut helikopter milik TNI AD untuk diserahkan ke keluarganya.
"Benar, identifikasi telah selesai, hanya selesainya kapan saya kurang tahu," kata Bambang.
Helikopter nahas itu jatuh saat mengangkut 19 penumpang dan material bangunan dengan berat sekitar 2 ton. Heli jatuh tak jauh dari Pos Bulan di Desa Apau Ping, Kabupaten Malinau. Dari 19 penumpang, 14 orang tewas, sementara lima lainnya selamat dengan luka bakar.
FIRMAN HIDAYAT