TEMPO.CO, Medan - Warga Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu malam hingga Ahad dinihari, 24 November 2013, merasakan hujan abu vulkanik yang bersumber dari letusan gunung api Sinabung di Kabupaten Karo.
Pengamatan Tempo pada Ahad dinihari, sejumlah warga tetap tenang dengan hujan abu yang turun. "Abu ini pasti berasal dari Sinabung dan kami rasakan sejak jam 10 malam tadi," kata Andar, seorang warga, kepada Tempo, Ahad, 24 November 2013. Penjelasan Andar diamini warga lain yang ditemui di Jalan Besar Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Hujan abu vulkanik bagi pengendara dapat dilihat dengan sorotan lampu penerangan kendaraan. Sebagian pengendara juga merasakan perih di mata karena terkena abu vulkanik. "Mataku perih saat naik motor," ujar Andar. Dia juga memperlihatkan abu vulkanik yang melekat di kaos yang dikenakannya.
Hujan abu yang dirasakan oleh warga belum begitu menganggu karena terbantu dengan cuaca di Kota Medan yang sejak Sabtu sore hingga malam diguyur hujan.
Sejak Sinabung mengalami erupsi pada 3 November 2013, ini adalah kali pertama warga di Kota Medan dan Deli Serdang merasakan tebaran hujan abu vulkanik.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan Gunung Sinabung mengalami erupsi tiga kali pada Sabtu malam. Erupsi pertama terjadi pukul 21.26 WIB, lalu disusul pada pukul 21.38 WIB dan pukul 22.02 WIB. Erupsi Sinabung disertai hujan batu kecil.
"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Berapi merekomendasikan empat desa harus kosong, yaitu Desa Kutagunggung, Kutarakyat, Sigarang-garang dan Sukanalu dikosongkan segera. TNI beserta aparat lain sedang mengerahkan armada truk menuju sasaran melaksanakan evakuasi warga," kata Sutopo. Dengan pengosoangan empat desa, jumlah pengungsi akan bertambah dari sebelumnya tercatat 6.301 jiwa (1.983 KK).
SOETANA MONANG HASIBUAN
Berita lainnya:
Foto Ibas Berkaus Lengan Pendek Ada di Instagram
Keluarga Vita KDI di Nganjuk Menutup Diri
Gara-gara Rhoma Irama, Ahok Tak Berani Berjudi
Abraham Samad Sebut Boediono Orang Biasa
Ini Bahasa di Kalangan Waria