Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maryani, Pendiri Pesantren Waria di Yogyakarta

image-gnews
Maryani, waria pendiri pondok pesantren khusus Waria di Yogyakarta. TEMPO/Anang Zakaria
Maryani, waria pendiri pondok pesantren khusus Waria di Yogyakarta. TEMPO/Anang Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lahir dari keluarga miskin, Maryani tumbuh menjadi seorang waria. Pernah menjalani kehidupan malam di sejumlah kota, waria yang kini berusia 54 tahun itu mendirikan pondok pesantren khusus waria di Yogyakarta.

"Saya ini orang bodoh, anak orang tak punya," katanya pada Tempo, Sabtu, 23 November 2013 sore, di rumahnya, kawasan Notoyudan, Yogyakarta. Di rumah kontrakan itu pula aktivitas pesantren berlangsung.

Siapa Maryani? Orang tua kandungnya berasal dari Prawirotaman, Yogyakarta. Namun, sejak lahir, bayi Maryani dititipkan di bidan. Hingga dua minggu setelah lahir, seorang mengadopsinya sebagai anak angkat. "Orang tua angkat saya beragama Nasrani," katanya.

Ia mengatakan menjadi seorang waria sejak kecil. Saat remaja, ia pernah melakoni keluar malam dari satu kota ke kota yang lain di Indonesia. "Saya juga pernah ngamen dan bekerja di salon," katanya.

Hingga akhirnya, 15 tahun lalu ia mulai rutin mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh KH Hamrolie, seorang ustad di Pathuk, Yogyakarta. Pada Hamrolie, Maryani berguru pengetahuan agama Islam. Dari doa dan tuntunan salat hingga fikih. (baca: Pesantren Waria Yogyakarta Satu-satunya di Dunia)

Menurut dia, bukan perkara mudah bagi seorang waria belajar ilmu agama. Maklum, anggapan miring terhadap mereka di masyarakat masih kuat berkembang. Namun, kata dia, Hamrolie tak pernah mempersoalkan itu. "Dulu di awal pengajian banyak orang yang mencaci," katanya, mengenang. "Itu seperti lemparan jumrah bagi saya," katanya.

Ia mengatakan bersyukur bisa memilih agama sesuai hati nuraninya. Namun, ia berpendapat, tak satu pun agama di dunia ini yang jahat dan buruk. "Yang jahat itu manusianya," katanya.

Di pesantrennya, Maryani tak hanya mengundang waria muslim saat ada kegiatan. Kala buka bersama saat Ramadan, misalnya. Waria yang beragama lain pun juga ia undang. Bahkan, pada 2006, saat ia menggelar doa bersama untuk korban gempa di Yogya, ia juga mengundang pastur untuk memimpin doa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ANANG ZAKARIA

Berita Terpopuler

Ini Bahasa di Kalangan Waria 
Asam Garam Oma Yuyun Beroperasi di Taman Lawang
Makan Kacang Bikin Umur Panjang 
Pakai Obat Kumur, Hadiah Nonton Piala Dunia 2014

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IU Makin Melokal Menjelang Konser Hari Kedua, Juluki Fans Indonesia Naga

3 menit lalu

Penyanyi Korea Selatan, IU. Foto: Twitter/X @_IUofficial
IU Makin Melokal Menjelang Konser Hari Kedua, Juluki Fans Indonesia Naga

Menjelang konser hari kedua di ICE BSD sore nanti, IU menuliskan pesan untuk para penggemarnya dengan Bahasa Indonesia.


Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Tim Serigala Putih Waspada dan Mulai Analisis Taktik Skuad Garuda

12 menit lalu

Timnas Indonesia U23 dan Timnas Uzbekistan U23. Foto : AFC
Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Tim Serigala Putih Waspada dan Mulai Analisis Taktik Skuad Garuda

Timnas U-23 Uzbekistan mengambil langkah besar menuju gelar keduanya pada Piala Asia U-23 2024. Pelatih dan pemain mulai menyiapkan strategi.


PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

14 menit lalu

PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

Nicke Widyawati, perempuan Tangguh yang menjadikan Pertamina sebuah perusahaan energi nasional yang mendunia, adalah contoh konkret peranan penting perempuan di industri energi.


Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

15 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ditemui usai memberikan keterangan kepada Dewas KPK perihal pemberhentian Endar Priantoro di Gedung Dewas Rabu 12 April 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.


Profil Erastus Radjimin, CEO dan Pendiri Artotel Group yang Mengakuisisi Hotel Atlet Century Senayan

15 menit lalu

Erastus Radjimin. Foto: Istimewa
Profil Erastus Radjimin, CEO dan Pendiri Artotel Group yang Mengakuisisi Hotel Atlet Century Senayan

Artotel Group resmi mengakuisisi Hotel Atlet Century Senayan. Berikut profil Erastus Radjimin CEO Artotel Group.


Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

19 menit lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik (dua dari kiri) meninjau kesiapan pelaksanaan Pemilu 2024 di Kantor KPU Kota Solo, Jumat, 26 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

21 menit lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.


Perjalanan Sakti Sheila On 7, Keluar Band, Hijrah hingga Rilis Album Religi

30 menit lalu

Salman Al Jugjawy atau yang lebih dikenal Sakti mantan gitaris Sheila On 7 menyanyikan lagu religinya saat launching album terbarunya di Kawasan Sabang, Jakarta, (2/8). Dalam album religinya tersebut, Sakti berduet dengan Yudan. TEMPO/Nurdiansah
Perjalanan Sakti Sheila On 7, Keluar Band, Hijrah hingga Rilis Album Religi

Sakti atau Salman Al-Jugjawy adalah mantan personel Sheila on 7 yang kini hijrah dan lebih mendalami Agama Islam.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

31 menit lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Dewas KPK Mulai Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang

37 menit lalu

Ketua majelis hakim, Tumpak Hatorangan Panggabean, empat anggota majelis, Syamsuddin Haris (kiri), Albertina Ho, Harjono dan Indriyanto Seno Aji (kanan), menggelar sidang pembacaan surat putusan pelanggaran kode etik tanpa dihadiri Ketua KPK nonaktif, Firli Bahuri, di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023. Firli terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran kode etik dan kode perilaku melakukan hubungan langsung dan tidak langsung dengan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. TEMPO/Imam Sukamto'
Dewas KPK Mulai Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang

Dewas KPK telah mengundang Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam agenda sidang etik dugaan penyalahgunaan wewenang.