TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Rieka Roeslan mengaku bingung dengan adanya isu tentang hubungan antara jilbab dan polisi. Menurut Rieka, polisi seharusnya tidak mempermasalahkan jilbab yang dikenakan para polisi wanita.
Ia mengatakan, lebih baik para polisi memprioritaskan sifat-sifat utama mereka sebagai penegak hukum. Mereka diharapkan mengedepankan kejujuran, antikorupsi, dan segala yang berhubungan dengan keadilan. "Tapi enggak berhubungan sama sekali sama penutup kepala. Bingung saya," katanya, Senin, 25 November 2013.
Ia mencontohkan dirinya yang berprofesi sebagai penyanyi. Berarti, yang sangat diperlukan baginya adalah suara yang indah sesuai dengan modal utama profesinya. "Apa pun bidangnya, ya, disamakan dengan keperluannya. Seperti saya ini jual suara," katanya.
Menurut dia, memakai jilbab ketika sedang dinas adalah hak asasi setiap orang. "Negara kita kan sudah merdeka. Dan prinsip agama salah satu haknya," katanya.
Akhir November 2013 lalu, sejumlah polwan di sejumlah daerah, seperti di Jombang, Jawa Timur, mengenakan jilbab. Padahal izin dan kebijakan membolehkan memakai jilbab bagi polisi wanita bukan peraturan resmi Kepolisian Republik Indonesia. Wacana membolehkan polisi wanita Islam yang memakai jilbab berasal dari kehendak parlemen.
Hingga saat ini, hanya Kepolisian Daerah Aceh yang mengharuskan polisi wanitanya memakai jilbab. Hal itu sejalan dengan peraturan daerah setempat yang berbasis hukum Islam di tengah hukum formal nasional.
MITRA TARIGAN
Berita Lain:
Besok, El Putra Ahmad Dhani Menantang Farhat Tinju
Farhat Abbas Sebut Dirinya Petinju Kelas Berat
Ahmad Dhani Tunjuk El Lawan Farhat Abbas