TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan, penyerapan anggaran kementeriannya sampai November 2013 masih 60,19 persen. "Pada akhir tahun, diprediksi akan mencapai 90 persen," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, 11 Desember 2013.
Ia menjelaskan, dibanding tahun-tahun sebelumnya, persentase penyerapan tersebut tidak jauh berbeda. Penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan pada akhir tahun 2011 dan 2012 masing-masing 85,86 persen dan 88,82 persen. Meski demikian, Mangindaan melanjutkan, jika dilihat dari jumlah rupiah yang terserap, terdapat peningkatan karena ada kenaikan total pagu anggaran.
Namun, menurut Mangindaan, anggaran yang disediakan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor perhubungan masih jauh dari kebutuhan sesungguhnya. Ia memberi contoh, dalam tiga tahun terakhir, rata-rata APBN hanya memenuhi 58 persen kebutuhan anggaran yang diajukan.
Pada 2013, APBN hanya memenuhi Rp 36,679 triliun pagu definitif, atau 65 persen dari kebutuhan anggaran yang diajukan senilai Rp 55,643 triliun. Mangindaan mengatakan, ketimpangan pembiayaan sektor perhubungan makin terlihat bila merujuk pada kebutuhannya.
"Dalam kurun 2010-2015, untuk mengejar target pembangunan ekonomi 6,3 persen, dibutuhkan pembiayaan Rp 1.626 triliun hanya untuk sektor perhubungan," ucapnya. Mangindaan menuturkan, pada kenyataannya, APBN hanya mampu memenuhi Rp 119,7 triliun atau 7 persen kebutuhan. Upaya pemerintah untuk menarik investor di bidang transportasi pun, menurut dia, belum mencapai hasil yang diharapkan.
Ia mengklaim, Kementerian Perhubungan sudah melakukan reformasi kebijakan agar swasta dapat terlibat dalam pembangunan transpotasi. Namun, hal itu ternyata belum cukup mampu mendorong swasta masuk. Jadi, kata Mangindaan, Kementerian Perhubungan masih terus melaksanakan strategi lain bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan.
Lebih lanjut, Mangindaan menyebut, saat ini ada dua proyek dengan skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS) yang sedang menjalani proses lelang. Kedua proyek tersebut adalah pembangunan terminal serta dermaga untuk kapal pesiar di Tanah Ampo, dan pengembangan sistem transportasi kereta api khusus batu bara di Kalimantan Tengah.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Leonardo DiCaprio Bakal Jadi Pembalap Formula
Fantastic Fatin, Menengok Keseharian Fatin Shidqia
Selebriti Hollywood Ternyata Dibayar Berlebihan
Bimbim Slank Bicara Tragedi Kereta Bintaro