TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Richard Joost Lino, mengatakan perkembangan program Pendulum Nusantara berjalan lambat. “Tetap berjalan tapi lambat,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 11 Desember 2013.
Dia menjelaskan, proses pelaksanaan program tersebut juga bergantung pada PT Pelabuhan Indonesia I, III, dan IV. Lino mengaku belum bisa memperkirakan kapan program itu dapat terwujud. "Saya enggak ngerti. Soalnya, Pendulum Nusantara ini harus terintegrasi dan berhubungan dengan yang lainnya."
Baca Juga:
Saat ini program tersebut sedang dalam kajian PT Pelindo II dan Bank Dunia. Pengkajian yang dilakukan sejak pertengahan 2013 itu untuk mengetahui potensi pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tertentu. "Pengkajian ini dijadwalkan selesai pertengahan 2014," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II, Yan Budi Santoso.
Budi menambahkan, program ini terkendala kurangnya pengkajian terhadap potensi ekonomi di daerah-daerah tertentu. Dengan demikian, data pertumbuhan yang ada dianggap minim.
Selain itu, kata dia, perhatian masyarakat masih tertuju pada pembangunan di Pulau Jawa. Padahal, menurut hasil kajian yang dilakukan Bank Dunia, potensi pertumbuhan ekonomi di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan justru lebih tinggi ketimbang Jawa.
APRLIANI GITA FITRIA
Berita Terpopuler :
Menangis, Dirut Pertamina Besuk Korban Kereta
Jalur Layang Kereta Dibangun 2014
Pertamina Serahkan Penyelidikan ke Polisi
Pertamina Tunggu Hasil Investigasi KNKT
Bandara Adi Soemarmo Masih Rugi Rp 20 Miliar