TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 7,5 persen. Sementara suku bunga lending facility dan suku bunga deposit facility tetap pada level 7,5 persen dan 5,75 persen.
Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A. Djohansyah menerangkan, keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan pengendalikan inflasi menuju ke sasaran 3,5-5,5 persen pada 2014. "Dan untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat dan berkesinambungan," katanya, Kamis, 12 Desember 2013.
Seperti diketahui, tahun ini BI Rate sudah naik lima kali. Pada Rapat Dewan Gubernur BI sebelumnya, bank sentral secara mengejutkan menetapkan kenaikan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen.
Kenaikan BI Rate itu juga diikuti dengan lending facility dari 7,25 persen menjadi 7,5 persen. Adapun fasilitas simpanan BI/Fasbi naik dari 5,5 persen ke 5,75 persen.
Keputusan bank sentral sebelumnya sudah diprediksi pasar. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual sebelumnya memperkirakan Bank Indonesia sangat berhati-hati sebelum menaikkan suku bunga acuan karena harus melihat tantangan dari sisi internal, seperti defisit transaksi berjalan dan tekanan inflasi dapat terkendali.
“BI kelihatannya masih wait and see. Kalau benar diperlukan, pelurunya baru dipakai,” ujar David, Rabu lalu. Ia juga menilai masih ada tantangan eksternal, yakni kemungkinan pengurangan stimulus moneter atau tappering off oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Apalagi belakangan ini data menunjukkan perekonomian Amerika seperti turunnya tingkat pengangguran ke level 7 persen bulan lalu. Oleh karena itu, ia memperkirakan tappering off akan dilakukan lebih cepat. Bila demikian, David memperkirakan BI Rate bisa naik 0,25 persen lagi untuk meredam gejolak pelepasan aset dalam rupiah dan berpindah ke aset dalam dolar AS oleh investor asing.
ANANDA PUTRI
Berita Lainnya:
Samad: Siapa Atut, sehingga KPK Harus Takut?
Ketua KPK: Kasus Korupsi di Banten Sangat Banyak
Dikuntit Media, Jokowi: Asal Tidak Ikut Saya Mandi
Inilah Ponsel Android Pertama Nokia