TEMPO.CO, Banjarmasin - Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan, Ipansyah, mengatakan ada 21 narkoba jenis baru yang beredar di Banjarmasin. Sebagian narkoba jenis baru disinyalir berasal dari Rusia, sementara bahan bakunya mengandung campuran bensin. Salah satunya jenis crocodille.
"Ada kandungan bensin di dalamnya. Kami sudah meneliti soal bahan racikan 21 narkoba jenis baru itu," kata Ipansyah usai pemaparan peredaran dan pencegahan narkoba di Kalimantan Selatan, Selasa, 17 Desember 2013.
Menurut dia, narkoba campuran bensin memiliki tingkat bahaya 10 kali lipat dari narkoba biasa tanpa mengurangi khasiatnya. Bahayanya, kata Ipansyah, narkoba bensin mampu memisahkan jaringan tubuh manusia bila dikonsumsi terus-menerus.
Cara meraciknya pun, menurut dia, bisa dibilang mudah tanpa perlu keahlian khusus. "Bensin premium berbahaya bagi tubuh. Harganya juga cenderung murah," ucapnya.
Pihaknya mendeteksi pintu masuk narkoba ke Kalimantan Selatan melalui pelabuhan udara, Pelabuhan Laut Trisakti dan pelabuhan batubara. Namun, peredaran narkoba lewat pelabuhan batubara masih sebatas dugaan.
Data dari BNN Kalimantan Selatan pada periode Januari-Agustus 2013, dominasi pemakai narkoba ada di kalangan swasta, yakni 1.013 orang. Disusul pengangguran sebanyak 270 orang, ibu rumah tangga 91 orang, pelajar 29 orang, PNS sebanyak 22 orang dan mahasiswa delapan orang.
Adapun tingkat pendidikan pemakai narkoba di Kalimantan Selatan didominasi SMA sebanyak 564 orang. Disusul SMP 545 orang, SD 303 orang dan perguruan tinggi sebanyak 21 orang. Ipansyah berharap instansi pemerintah dan keluarga berperan aktif menanggulangi bahaya narkoba di Kalsel. "Kami memang kekurangan dana untuk mencegah narkoba. Oleh karena itu, saya harap pemerintah daerah ikut serta," ujarnya.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita lain:
Copy Writer Mita Diran Tewas, Kantor Y&R Libur
Kasus Jaksa Praya, Kejaksaan Kalah Cepat oleh KPK
Kasus Dokter Ayu, Banyak Dokter Tak Mengerti MKDKI
Kasus Mita Diran, Kopi Bisa Jadi Teman Lembur
Kasus Kejari Praya, Bambang W. Soeharto Dicegah