TEMPO.CO, Antartika – Cina akan memperluas kehadirannya di Antartika. Saat ini negara itu sudah mulai membangun pusat penelitian keempat di kutub belahan selatan tersebut. Dan kabarnya, pusat penelitian kelima juga tengah dalam tahap perencanaan.
Dilaporkan laman Reuters kemarin, Cina sebelumnya sudah memiliki tiga stasiun penelitian, yakni Great Wall, Zhongshan, dan Kunlun. Adapun stasiun penelitian keempat Cina, Taishan, akan rampung tahun depan dan mulai digunakan selama musim panas Kutub Selatan, dari bulan Desember hingga Maret.
Mulai Desember mendatang, stasiun penelitian ini akan dimanfaaatkan untuk melakukan penelitian terkait geologi, gletser, geomagnetik, dan atmosfer. Para ilmuwan juga akan memfokuskan studi mereka pada perubahan iklim.
Saat ini, ada sekitar 30 negara yang telah mengoperasikan stasiun penelitian permanen di Antartika, termasuk Amerika Serikat, Cina, Rusia, Australia, Inggris, Prancis, dan Argentina.
Pada tahun 1908, Inggris menjadi negara pertama yang mengklaim wilayah Antartika. Sejak itu, Selandia Baru, Prancis, Norwegia, Australia, Cile, dan Argentina juga telah mengajukan klaim resmi mereka.
Meskipun Cina tidak memiliki klaim teritorial, Negeri Tirai Bambu ini akan terus meningkatkan kehadirannya di Kutub Selatan. Pada bulan Juni kemarin, Presiden Xi Jinping mengatakan, eksplorasi kutub merupakan bidang penting untuk dikembangkan.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler:
Agnes Monica Tampil Seksi di Majalah Amerika
Satpol PP Tutup Bandara Ngada Dibubarkan Polisi
Di Bursa Capres PDIP: Ongkos Politik Jokowi Murah
Keluarga Akan Jenguk Atut Hari Senin
Golkar Belum Siapkan Pengganti Atut di Banten