TEMPO.CO, Lamongan - Ali Fauzi, 43 tahun, adik kandung terpidana mati kasus terorisme Bom Bali I, almarhum Amrozi dan Ali Gufron alias Muchlas, punya aktivitas unik selama malam Natal 2013. Pengasuh Pondok Pesantren Al Islam Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, ini menyisir beberapa gereja di Kota Surabaya.
Bukan mau ikut kebaktian atau menghormati perayaan umat Nasrani, Ali Fauzi mengaku mengecek kebenaran isu bom Natal. Tidak disebutkan apakah dia berkeliling bersama petugas Kepolisian atau sendiri. Aktivitas itu dilakukannya pada malam Natal, Selasa, 24 Desember hingga Rabu dinihari, 25 Desember 2013.
Usai mengecek gereja satu per satu, alumni Afganistan dan Moro ini memastikan tidak ada isu bom di Hari Raya Natal. Isu yang telah menyebar di pelbagai pesan pendek telepon selular itu hanya pepesan kosong dan sengaja disebarkan orang tak bertanggung-jawab. “Itu isu sampah,” ujarnya pada Tempo, Rabu, 25 Desember 2013.
Ia mengaku menerima sejumlah pesan pendek di telepon selularnya. Isinya adalah ancaman bahwa akan nada bom meledak yang terjadi di malam Natal dan sesudahnya. Mendapati pesan itu lantas Ali mengecek langsung ke lapangan.
Menurut Ali Fauzi, persoalan bom yang kerap muncul pada Natal dan tahun baru adalah reaksi dari para terduga teroris.
SUJATMIKO
Berita populer:
Natal, Megawati dan Jokowi Kunjungi Ahok
Di Rutan, Atut Juga Disuruh Nyanyi
Jimly: Kemendagri Tak Peduli Demokrasi
Kader PPI yang Disomasi Ternyata Tim Sukses SBY