TEMPO.CO, Banyuwangi – Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sapuan, mengatakan sudah sepekan ini petani di wilayahnya kesulitan mendapatkan pupuk urea. Padahal, pupuk sangat dibutuhkan saat ini karena sudah memasuki musim tanam.
Kelangkaan pupuk urea terparah terjadi di tiga kecamatan, yakni Tegaldlimo, Purwoharjo dan Muncar dengan luas area lebih dari 9 ribu hektare. “Petani berkeliling ke kios-kios, tapi stok pupuk urea kosong,” kata Sapuan kepada Tempo, Kamis, 26 Desember 2013.
Untuk satu hektare sawah, kata Sapuan, petani membutuhkan paling sedikit 1 kuintal pupuk urea seharga Rp 180 ribu.
HKTI sudah meminta Dinas Pertanian setempat untuk menambah stok pupuk ke tiga kecamatan itu. Namun, hingga sepekan ini permintaan tersebut belum dipenuhi. Sapuan khawatir bila kelangkaan pupuk terus terjadi, produksi padi pada masa panen berikutnya akan menurun. "Petani ancam bakal demo bila kondisi ini tak segera teratasi ," kata dia.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Holtikultura, Banyuwangi, Pratmaja Gunawan, mengatakan Kementerian Pertanian mengurangi jatah pupuk urea. Menurut dia, dari kebutuhan urea selama 2013 yang mencapai 84 ribu ton, ternyata hanya ada stok 60.600 ton. "Pengurangan jatah pupuk juga terjadi se-Jawa Timur," kata dia.
Berkurangnya kuota urea itu mengakibatkan petani kesulitan mendapatkan pupuk pada masa tanam saat ini. Menurut dia, Dinas Pertanian telah mengajukan permohonan tambahan 7.500 ton urea. Namun, Kementerian Pertanian hanya mengirimkan 3.180 ton.
IKA NINGTYAS
Terpopuler
Masuk Rutan, Atut Disoraki Para Napi
Natal, Megawati dan Jokowi Kunjungi Ahok
Di Rutan, Atut Juga Disuruh Nyanyi
Jimly: Kemendagri Tak Peduli Demokrasi
Kader PPI yang Disomasi Ternyata Tim Sukses SBY
Ditegur Megawati, Jokowi Tutup Jendela Mobil
Mayat Karyawati Membusuk di Kamar Kontrakannya
Siswi SMAN 6 Bekasi Tewas di Gunung Gede
Ekonom UGM: Tahun Depan Ekonomi Memburuk
Sebal pada Koruptor, Alasan Napi Soraki Atut