TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menempati peringkat ke-70 Indeks Daya Saing Perjalanan dan Wisata (TTCI) dari 140 negara yang disurvei oleh Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) berbasis di Jenewa, Swiss. Pada 2011, Indonesia menempati peringkat 74, dan pada 2009 peringkat 81.
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada 24 Desember 2013.
“Posisi daya saing pariwisata Indonesia membaik pada 2013. Pada 2011, ranking 74, dan 2009 ranking 81,” kata Mari.
Pada 2013, keunggulan daya saing pariwisata Indonesia bertambah dibanding negara Asean lain yakni dari daya saing harga, prioritas kepariwisataan, dan sumber daya budaya. (Baca : Indonesia Pasar Hotel Terbesar Setelah Cina )
Ini terkait dengan peningkatan kualitas daya tarik wisata alam dan budaya yang difokuskan pada 29 daya tarik wisata Indonesia. Yakni, Pulau Weh (Sabang), Nias, Toba, Mentawai (Siberut), Pulau Abang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Kota Tua Jakarta, Pangandaran, Karimunjawa, Candi Borobudur, Dieng, Merapi-Sleman, Bromo-Tengger-Semeru, Batur, Rinjani, Tambora, Komodo, Kelimutu, Sentarum, Tanjung Putting, Derawan, Toraja, Togean, Tomini, Bunaken, Wakatobi, Bandaneira, dan Raja Ampat. (Baca : Kepulauan Togean, Senja Sunyi di Lidah Sulawesi )
Mari mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia pada akhir tahun 2013 mencapai 8,6 juta orang. Jumlah ini mengalami pertumbuhan 7,37% dibanding tahun 2012 dengan jumlah 8,04 juta orang.
Wisatawan mancanegara tercatat memiliki pengeluaran terbanyak pertama dalam aspek akomodasi, yakni sebesar 48,9%; kedua, kuliner sebesar 17,7%; ketiga, suvenir 7,9%. "Target pada 2014 ada 9,2 juta wisatawan mancanegara dan 255 ribu wisatawan nusantara," kata dia.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Cara Ini Bisa Hindari Alergi Kacang pada Anak
Hindari Migren Saat Liburan
Kicauan Presiden SBY Cari Makanan Enak di Bogor
Wisata Edukasi Anak Marjinal dalam Program CSR