TEMPO.CO, Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pada tahap pertama yang dimulai 1 Januari 2014 besok, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bakal memberikan pelayanan kesehatan kepada 121 juta peserta atau setara dengan 48 persen jumlah penduduk Indonesia.
"Ini merupakan lompatan besar yang dilakukan negara kita sejak Indonesia merdeka," kata SBY, saat meresmikan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta Jaminan Kesehatan Nasional, di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 31 Desember 2013. "Dengan cakupan pelayanan sebesar itu, program ini tidak akan tertandingi oleh lembaga asuransi mana pun."
Menurut SBY, di tahap awal, jaminan pelayanan kesehatan akan dinikmati oleh 86,44 juta jiwa peserta Jamkesmas untuk rakyat miskin. Terdiri dari 11 juta jiwa untuk jaminan kesehatan daerah, 16 juta peserta Askes, 7 juta peserta Jamsostek, dan 1,2 juta peserta dari unsur TNI/Polri. "Insya Allah pada tahap kedua, paling lambat tanggal 1 Januari 2019, seluruh rakyat Indonesia telah menjadi peserta BPJS Kesehatan," ujar dia.
Adapun BPJS Ketenagakerjaan, kata SBY, baru akan mulai beroperasi pada 1 Juli 2015 nanti. "Sebelum tanggal 1 Juli 2015, PT Jamsostek tetap memberikan pelayanan kepada peserta lama, kecuali jaminan pemeliharaan kesehatan yang telah dipindahkan ke BPJS Kesehatan," katanya.
Karena itu, SBY meminta PT Jamsostek segera mempersiapkan diri sebaik-baiknya. "Program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan tentu lebih beragam dengan segudang tantangan yang tidak kalah besar dengan BPJS Kesehatan," ujar dia.
PRIHANDOKO
Berita Terkait
Inggris Selidiki Suap Rolls-Royce di Indonesia
Kasus Suap Jaksa, Bambang W. Soeharto Datangi KPK
Bambang W. Soeharto Akui Pernah Temui Jaksa Praya
Bambang W. Soeharto Dipanggil KPK sebagai Saksi