TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Biro Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, polisi menemukan enam motor dalam penggerebekan terduga teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Satu motor, di antaranya, diduga kuat merupakan motor warga yang dirampas saat terjadi penembakan polisi di Pondok Aren, Tangerang, Agustus lalu.
"Honda Supra berpelat nomor B-6620-SFS diganti jadi B-6516-PGE," kata Boy di Tangerang Selatan, Rabu, 1 Januari 2013. Boy juga mengatakan, orang yang merampas motor itu, Nurul Haq, tewas saat penggerebekan.
Menurut Boy, polisi menduga semua motor itu tak ada surat-surat kendaraannya. Berdasarkan pantauan Tempo, keenam motor itu sudah diangkut oleh polisi menggunakan truk bak terbuka, pagi tadi.
Selain menemukan enam motor, kata Boy, polisi juga mendapatkan sekitar 50 buku, yang kebanyakan bertema jihad. Boy menunjukkan buku-buku itu, di antaranya berjudul Syam: Bumi Ribath dan Jihad karangan Muhammad bin Said Al-Barudi yang diterbitkan oleh penerbit Jazeera, Solo. Buku lainnya berjudul Surga yang Dijanjikan Allah karangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Buku-buku ini disita sebagai barang bukti.
Dalam penggerebekan terduga teroris di sebuah rumah kontrakan di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Gang Hasan RT 04/07, Kampung Sawah, lima terduga teroris tewas di tangan Densus 88 Antiteror dan Polda Metro Jaya.
Satu lainnya tewas saat dibonceng seseorang menggunakan motor di ujung gang. Polisi memastikan mereka yang tewas adalah kelompok Abu Roban yang meneror polisi di Jabodetabek, perampokan bank, pemboman Vihara Ekayana, dan Kedubes Myanmar beberapa waktu lalu.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan