TEMPO.CO, New York -- Salah seorang co-founder atau pendiri Twitter, Biz Stone, meluncurkan aplikasi startup barunya berkonsep tanya-jawab yang dinamakan Jelly. Aplikasi yang akan tersedia pada platform iOS dan Android ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan singkat di jejaring sosial mereka melalui gambar atau konten lain.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengambil sebuah gambar dan menanyakannya kepada teman atau kenalan di jejaring sosial. Konsepnya, kata Stone, "ketika Anda sedang berjalan dan melihat sekuntum bunga dan ingin tahu informasi tentang itu, Anda bisa memotretnya dan menaruhnya di jejaring sosial sambil menambahkan sebuah pertanyaan."
Dalam video yang diluncurkan, Stone mendeskripsikan Jelly sebagai sebuah cara untuk mencari tahu tentang sesuatu. "Sekarang setiap orang saling terhubung. Jika Anda memiliki pertanyaan, akan ada seseorang di luar sana yang tahu jawabannya," kata Stone.
Jelly HQ, perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, ini memiliki delapan pekerja. Mereka terdiri atas orang-orang penting di berbagai perusahaan, seperti co-founder Twitter Jack Dorsey dan Ev Williams. Founder LinkedIn, Reid Hoffman, juga investor lain seperti Al Gore dan Bono.
Usaha baru Stone ini dibangun dengan konsep yang diilhami berbagai perusahaan tempat ia pernah bekerja seperti Twitter, Google, dan Odeo. Ia berharap dengan peluncuran aplikasi mesin pencari sosial barunya ini, Jelly akan terus dapat menghubungkan orang-orang. "Ternyata, mendapatkan jawaban dari orang-orang ini sangat berbeda dibanding mendapatkan informasi dengan sistem algoritma," katanya.
Aplikasi ini terhubung ke jejaring sosial populer, seperti Twitter dan Facebook. Jelly bukanlah mesin pencari yang pertama muncul. Sebelumnya telah ada Quora, sebuah situs pencarian populer yang memungkinkan pengguna untuk mem-posting pertanyaan dan mendapatkan jawabannya dari masyarakat. Tak hanya itu, Facebook juga telah lebih dulu meluncurkan Graph Search, mesin pencarian serupa, di bulan Oktober lalu. Fitur Graph Search milik Facebook ini memungkinkan pengguna lebih memanfaatkan jejaring sosial mereka untuk mencari informasi.
Jelly memanfaatkan popularitas jejaring sosial untuk mempersonalisasi pengalaman yang lebih kaya untuk mencari jawaban berbasis masyarakat.
CNN | ROSALINA
Baca juga:
Microsoft: Xbox One Terjual 3 Juta Unit
Fosil Kecoa Ini Berumur 49 Juta Tahun
Teknologi Baru Bosch: Mobil Bisa Parkir Sendiri!
iPhone 6 Juga Bisa Disebut iPhone Air