TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berulang kali menolak meminta maaf setelah terjadinya peretasan data penggunanya akhir Desember 2013 lalu, penyedia aplikasi pesan instan Snapchat akhirnya menyatakan permintaan maafnya lewat sebuah surat. Mereka memberikan tanggapan atas kerugian yang dialami jutaan pengguna Snapchat yang datanya dicuri.
Dalam surat yang dirilis kemarin, Kamis, 9 Januari 2014, Snapchat juga menyatakan telah memperbarui sistem yang mengatur data pada akun penggunanya. Mereka menghadirkan pilihan bagi pengguna yang tidak ingin nomor kontaknya terhubung langsung dengan fitur Find Friends. Mereka juga menyatakan menyesal atas bobolnya data nomor kontak pengguna.
"Tim kami terus melakukan pengembangan di layanan Snapchat untuk melindungi dari ancaman pada masa mendatang," tulis perusahaan dalam blognya. Selain minta maaf, mereka menyatakan apresiasinya atas kesabaran pengguna Snapchat dalam menunggu perbaikan sistem keamanan.
Chief Executive Officer Snapchat Evan Spiegel sebelumnya mengaku frustrasi akibat adanya serangan terhadap sistem keamanan Snapchat. Meski demikian, saat itu dia menolak meminta maaf. (Baca: Setelah Diretas, Snapchat Luncurkan Pembaruan)
Alih-alih menyatakan maaf, dua hari setelah terjadinya peretasan, Spiegel berjanji akan mengatasinya dengan memperketat sistem keamanan di layanan pesan instan berbagi foto dan video itu. Hal tersebut dikritik oleh banyak pihak yang menilai Spiegel menyepelekan arti permintaan maaf. Majalah Fortune bahkan menulis sudah seharusnya Spiegel dipecat dari jabatannya sebagai pemimpin perusahaan.
Sebelumnya, sebanyak 4,6 juta nomor kontak pengguna Snapchat bocor di dunia maya akibat adanya peretasan. Sebuah lembaga pemerhati keamanan dunia maya telah mengingatkan akan adanya rencana pembobolan data. Namun Snapchat tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Data yang bocor kemudian dipublikasikan oleh lembaga Gibson Security dalam situs mereka, SnapchatDB.info. Namun data berisi nomor telepon itu sudah dihapus.
Sebelum nomor dihapus, pada laman situs terdapat sebuah peringatan bahwa nama dan nomor telepon pengguna Snapchat bisa memberikan petunjuk yang mengarah pada akun Facebook dan Twitter. Di laman itu juga tertulis bahwa publikasi nomor telepon pengguna dilakukan agar publik lebih waspada terhadap pencurian data atau fitur keamanan lain.
MASHABLE | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler