TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo membantah menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Namun, dia mengaku berkomunikasi dengan Ketua DPD Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali, yang namanya disebut-sebut oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Semua clean dan clear. Enggak ada sama sekali, masak harus sumpah pocong?" kata Soekarwo ketika ditemui seusai salat Jumat di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jumat, 10 Januari 2014.
KPK mulai mengendus dugaan suap dalam sengketa pilkada Jawa Timur yang dimenangi oleh pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Awal pekan ini, KPK memeriksa Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad. Kepada Andri, KPK bertanya soal Zainudin Amali yang merupakan pendukung Soekarwo.
Kasus ini terungkap setelah KPK menangkap Akil Mochtar ketika menerima suap pengurusan sengketa pilkada Kabupaten Gunung Mas dan Lebak. Saat itu, sengketa pilkada Jawa Timur memang sedang disidangkan di MK dengan Akil duduk sebagai anggota majelis hakim.
Soekarwo mengatakan sempat bertemu Zainudin Amali pada 2 Oktober 2013 siang sebelum Akil ditangkap. Hari itu merupakan hari terakhir persidangan sengketa pilkada Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi dengan agenda keterangan saksi ahli.
Pertemuan itu dilakukan di kantor Perwakilan Pemprov Jawa Timur di Jalan Pasuruan, Jakarta. Zainudin dan para pengurus partai pengusung Soekarwo lainnya diundang ke persidangan. Di jalan, Zainudin berkata kepada Soekarwo bahwa ada masalah berat. "Dia sampaikan, ada permasalahan, 'situasinya berat sekali'," kata Soekarwo menirukan Zainudin.
Soekarwo kembali bertanya kepada Zainudin dan meyakinkan bahwa tidak ada fakta ataupun data yang memberatkan. Sebab, selisih suara pilkada Jawa Timur mencapai 1,7 juta suara. Apalagi seluruh saksi yang berjumlah 71.026 menandatangani berita acara. "Dari mana berat? Saksi 71 ribu oke semua, enggak ada yang berat," ujarnya.
Pernyataan Zainudin itu tidak diperjelas Soekarwo. Ia hanya sempat memeriksa kembali dan memastikan seluruh fakta yang ada. Dia mengaku tidak menanggapi pernyataan Zainudin lebih jauh. Tidak ada lagi pembicaraan setelah itu. Setelah bertemu Zainudin, Soekarwo bersama yang lain berangkat ke persidangan Mahkamah Konstitusi yang dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 WIB. Itulah pertemuan dan komunikasi terakhirnya dengan Zainudin.
Soekarwo mengaku hanya mengenal Zainudin sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur. Golkar menjadi salah satu partai pengusung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dalam pilkada Jawa Timur. "Saya kenal dia ketua Golkar. Golkar pengusung, sampai di situ saja," ujarnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terkait:
Kasus Akil, KPK Periksa Ketua KPU Lampung
Hambit Sebut Suap ke Akil Sudah Dikondisikan
Suap Pilkada Jatim, Setya Novanto Diperiksa KPK
Berita Terpopuler :
SBY Tolak Gelar Jenderal Besar dari TNI
Akal-akalan Merebut Lagi Kursi Pakai Duit Negara
Konferensi Pers Anas, Pagi Ini
Sawo dan Kisah Keturunan Diponegoro yang Tercerai-berai
7 Hal Unik Akibat Cuaca Dingin Ekstrem
Wow, Pesawat Terbang Bermesin Honda Jazz