TEMPO.CO, Jakarta - Ada 37 organisasi perfilman melakukan Musyawarah Besar Pembentukan Badan Perfilman Indonesia (BPI) mulai 15 Januari hingga 17 Januari 2014 di Jakarta. Mubes ini dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, di hotel Borobudur-Jakarta pada 15 Januari 2014.
Pembentukan Badan Perfilman Indonesia (BPI) diawali pada 2010 dan diharapkan terwujud dalam waktu dekat difasilitasi oleh dua kementrian. Menurut Ketua Panitia Pelaksana MUbes BPI 2014, Indriyanto Kurniawan, pertemuan ini lanjutan dari pertemuan Focus Group Discussion (FGD) digelar pada 21-27 November 2013 lalu. Dimana dalam diskusi yang dihadiri beberapa perwakilan organisasi perfilman, menghasilkan rumusan, status hukum, AD/ART, pembiayaan dan rencana kerja.
Dalam agenda mubes ini berisi pengesahan status hukum BPI, anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan pemilihan pengurus. Ada beberapa fungsi dan tugas badan ini seperti dalam undang-undang No.33 tahun 2009 pasal 26.
Yakni, menyelenggarakan festival film di dalam negeri, mengikuti festival luar negeri, menyelenggarakan pekan film di luar negeri, mempromosikan Indonesia sebagai lokasi pembuatan film asing, memberikan masukan untuk kemajuan perfilman, melakukan penelitian dan pengembangan perfilman, memberikan penghargaan, dan menfasilitasi pendanaan pembuatan film tertentu yang bermutu tinggi.(Baca : IMPAS, Rumah Baru insan Film Indonesia)
"Tanpa institusi saja, prestasi sineas kita sudah membanggakan, apalagi kalau kita punya institusi. Dengan adanya badan ini, saya harap perfilman Indonesia akan lebih maju. Karena kita punya potensi untuk ke arah sana," kata Slamet Rahardjo dalam sambutannya.
Mengenai potensi orang film, Mari Pengestu sepakat dengan Slamet. "Saya akui potensi kreatif orang film kita sangat dashyat. Kemampuan mereka sebenarnya tidak kalah dengan insan film Amerika dan Korea,” katanya.
Ia mengatakan, melalui badan ini akan mengembalikan kejayaan film Indonesia seperti tahun 1970-an dan 1980- an. Pada tahun 2013, produksi film Indonesia mencapai 106 judul dari yang ditargetkan yakni, 100 judul film. "Saya berharap tahun ini, akan meningkat mencapai 110 hingga 115 judul film.Tidak hanya kuantitasnya tapi kualitasnya juga meningkat," kata Mari.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Mata Najwa, Angel Lelga Gagap Menjawab
Angel Lelga Tuding Nurul Arifin di Mata Najwa
Wawancara Lengkap Angel Lelga di Mata Najwa 1
Jadi Ambasador Casio, Sherina Pecahkan Rekor