TEMPO.CO, Jakarta - Akun @anasurbaningrum berkicau membela I Gede Pasek Suardika. Meski pemiliknya dibui Komisi Pemberantasan Korupsi sejak 10 Januari lalu, melalui hastag #sadismepolitik ia masih bisa menyerang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat pengacara Anas ditanya apakah kliennya bisa mengakses dunia maya dari dalam tahanan, ia menampik.
"Bukan Anas, kader PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia) yang men-tweet," kata pengacara Anas, Firman Wijaya, saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Selasa, 21 Januari 2014. (Baca juga: Sahabat Dipecat, Anas Urbaningrum Nge-twit 'Sadis').
Gede Pasek Suardika dibela akun @anasurbaningrum lantaran dianggap sebagai tumbal oleh Demokrat yang elektabilitasnya tak kunjung naik. "Jadi GPS adlh korban ketidaksukaan & malah kompensasi dr makin merosotnya angka Pak @SBYudhoyono. #sadismepolitik," cuit akun milik Anas hari ini. Akun mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini menyebut Gede Pasek adalah korban dari target elektabilitas 15 persen pada akhir 2013 yang tidak terpenuhi.
Akun tersebut juga optimistis Pasek tegar menghadapi tuduhan Demokrat atas alasan tidak loyal. "Saya yakin @G_paseksuardika tidak takut, tegar dan menyikapinya dg dewasa dan berani," ketik dia. Malahan, ia melanjutkan, Pasek justru dibela oleh batin dan hati kader-kader Partai Demokrat yang tidak mungkin disampaikan secara terbuka.
Pada ujungnya, akun itu memberikan semangat untuk perjuangan Pasek. "KARMA sedang berjalan mencari alamatnya sendiri-sendiri," cuit akun itu memperingatkan. Akun itu juga mencatut kata "Satyam Eva Jayate!", yang berarti hanya kebenaran yang menang.
Sebelumnya, politikus Gede Pasek Suardika resmi diberhentikan sebagai anggota Dewan oleh DPP Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan Pasek dipecat lantaran sering menyimpang dan melanggar pakta integritas Demokrat.
"Ucapan Pasek di media sering berbenturan langsung dengan kebijakan partai," kata Nurhayati saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan pada Jumat, 17 Januari 2014. Pembelaan Pasek terhadap Anas Urbaningrum yang kini ditahan KPK, katanya, mencederai pakta integritas.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI