TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tidak lagi aktif sebagai staf khusus Menteri Pemuda dan Olahraga, Ivana Lie berbagi kiat dan pengalaman sewaktu menjadi atlet dalam seminar "Psikologi Olah Raga Membangun Prestasi" di hadapan para mahasiswa Universitas Muria Kudus pada 15 Januari 2013.
“Seorang atlet harus bisa menghadapi situasi yang berubah-ubah. Kapan harus cooling down, kapan harus menyerang. Atlet jangan seperti robot,” kata Ivana, memberi nasihat.
Mantan juara Indonesia Terbuka 1983 ini mengaku senang bisa berbagi pengalaman dengan para mahasiswa. Menurut perempuan kelahiran Bandung, 7 Maret 1960 ini, faktor psikologis itu penting dan memiliki peranan dalam menentukan prestasi,” Menggabungkan antara psikologis dan teknik itu penting,” katanya.
Menurut Ivana, seorang atlet yang ingin menjadi juara harus mempunyai mimpi yang besar. “Mimpi besar didukung dengan motivasi kuat dan tekad. Juara dunia pasti memiliki ini,” katanya.
Saat ditanya aktivitasnya setelah tidak lagi aktif sebagai staf khusus presiden, dia menjawab, “Saya mau istirahat dulu. Tidak di dalam kementrian."
"Untuk sementara senang seperti ini. Mengalir saja, terserah dikasih dari Yang di Atas,” kata penggagas program badminton mini untuk anak-anak ini.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Ibu Hamil Perokok Berpotensi Lahirkan Bayi Gay
Jangan Minum Teh Hijau dengan Obat Hipertensi
Minuman Hangat yang Pas untuk Musim Hujan
Tip Berpakaian di Musim Hujan
Inilah 6 Aktivitas Jika Terjebak Hujan di Rumah