TEMPO.CO, Jakarta -- Masyarakat Tionghoa Indonesia menginginkan sosok presiden yang peduli terhadap pluralisme. Ketua Forum Masyarakat Tionghoa Idris Sutarji mengatakan pihaknya memerlukan pemimpin yang bersikap toleran terhadap semua etnis, khususnya etnis Tionghoa.
"Tujuan acara ini adalah sebagai upaya kami selaku etnis Tionghoa mencari presiden yang peduli dengan pluralisme," kata Idris saat ditemui menjelang acara "Mencari Sosok Presiden Peduli terhadap Pluralisme" di Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2014.
Menurut dia, Indonesia butuh pemimpin yang bisa menghargai multikultur. Sebab, Idris melanjutkan, dalam dasar negara telah dicantumkan adanya kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa.
Senada dengan Idrus, Direktur Political Wave Sony Subrata mengatakan isu SARA di media sosial tidak berpengaruh terhadap pilihan masyarakat. Menurut dia, masyarakat saat ini cenderung lebih memilih sosok presiden yang peduli terhadap pluralisme.
"Seperti kita ketahui contohnya pada saat pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, banyak yang mengembuskan isu SARA, tapi itu tidak berpengaruh terhadap pemenangan pasangan Jokowi-Ahok," kata Sony saat membuka acara seminar. "Oleh karena itu nantinya masyarakat akan memilih presiden yang benar-benar peduli terhadap pluralisme."
REZA ADITYA
Terpopuler:
Angel Lelga Pasrah Foto Syurnya Beredar
Coba Rute Baru, Bus Jokowi 'Nyasar' ke Rumah Makan
Ruhut: Foto Editan Sinabung Bikinan Orang Kotor
Ambles, Jalan Tol Cipularang Ditutup