TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina menyatakan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) serta liquefied petroleum gas (LPG) sudah berangsur normal. Pihak berwenang di pelabuhan sudah memberi izin bagi kapal yang membawa kedua komoditas energi itu untuk kembali berlayar menyusul cuaca yang membaik. "Pendistribusian BBM dan LPG dengan kapal sudah pulih mulai Jumat, 24 Januari," kata Vice President Corporate Communications Pertamina, Ali Mundakir, melalui keterangan resmi, Senin, 27 Januari 2014.
Ia menuturkan, kantor pelabuhan dan dermaga telah memberi izin berlayar dan bersandar. Ali menjelaskan stok premium cukup hingga 18 hari. Adapun ketersediaan solar dan avtur masing-masing memadai untuk 23 hari dan 27 hari. Stok LPG menurut Pertamina cukup untuk 17 hari.
Pertamina mengklaim tidak ada terminal BBM ataupun LPG milik Pertamina yang mengalami keterbatasan persediaan. Pertamina telah melakukan pola pengalihan pasokan sehingga pemulihan pasokan bisa dilakukan dengan cepat. Selain itu, Ali mengatakan upaya pemulihan pasokan pun dijalankan pada pendistribusian BBM serta LPG di daratan yang menghadapi hambatan alam seperti banjir di Jawa Tengah.
Ali menuturkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah-daerah yang terkena banjir seperti Jepara, Kudus, dan Pati masih beroperasi secara normal. Menurut data Pertamina, 17 dari 19 SPBU di Jepara beroperasi. Sedangkan di Kudus dari total 15 SPBU, 13 di antaranya tetap beroperasi. "Di Pati yang merupakan daerah terdampak banjir paling parah, 20 SPBU dari 24 SPBU tetap melayani konsumen," ujarnya.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Cuit Anas Urbaningrum: Demokrat Ganti Ketua Umum
Irfan Bachdim Resmi Gabung Klub Jepang
Survei: PDIP Tak Usung Jokowi, Prabowo Menang
Arthur Irawan Bergabung ke Malaga