TEMPO.CO, Paris – Setidaknya 17 ribu orang memenuhi pusat Kota Paris dalam aksi yang mengkritik pemerintahan Presiden Prancis, Francois Hollande. Pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Prancis Marah!” Mereka menuntut Hollande mundur dari jabatannya.
Aksi demo ini, seperti diberitakan Fox News, diikuti oleh sekitar 50 organisasi yang mengklaim bahwa di bawah pemerintahan pria berusia 59 tahun itu ekonomi Prancis justru terpuruk. Jumlah penganggur dan pajak begitu tinggi.
Para pengunjuk rasa juga kesal dengan kebebasan berpendapat juga begitu dibatasi. Bahkan, beberapa di antara mereka juga mengeluhkan masalah perselingkuhan sang presiden yang telah menjabat sejak tahun 2012 tersebut.
Meskipun tidak ada skandal perselingkuhan, elektabilitas Hollande memang rendah. Banyak rakyat yang tidak puas dengan kinerjanya.
Dalam sebuah jajak pendapat setelah skandal perselingkuhannya bergulir, hanya 22 persen dari responden yang puas dengan kinerja mantan pasangan Valerie Trierweiler itu. Jumlah ini sama dengan skandal perselingkuan merebak dan setelah konferensi pers mengenai reformasi ekonomi.
ANINGTIAS JATMIKA | FOX NEWS | CNN
Terpopuler:
Jenderal Ini Menangis Kunjungi Korban Banjir
Gempa Kebumen, Pantai Selatan Jadi Zona Aktif
Gempa Kebumen, Ada Ular Berjalan di Bawah Tanah
Klaim Ical Soal Pak Harto dan Golkar Berlebihan