Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terowongan Raksasa Atasi Banjir di Malang  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Dua wisatawan menikmati keindahan Pantai Gua Cina di Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur, (13/12). Pantai yang berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat kota Malang ini sudah ada semenjak tahun 1930. TEMPO/Abdi Purmono
Dua wisatawan menikmati keindahan Pantai Gua Cina di Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur, (13/12). Pantai yang berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat kota Malang ini sudah ada semenjak tahun 1930. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kota Malang membangun terowongan raksasa untuk mengatasi banjir. Terowongan ini tidak hanya berfungsi untuk mengalirkan air, tetapi juga menampung instalasi pipa air minum, jaringan telekomunikasi, serat optik, bahkan kabel listrik. Dengan begitu, kawasan permukiman tak akan terganggu oleh instalasi dan perbaikan beragam jaringan.

"Menggunakan teknologi modern, terowongan dibuat dengan sistem pengeboran," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Bangunan Kota Malang, Jarot Edy Sulistyono, Selasa, 28 Januari 2014. Terowongan sedalam sebelas meter ini menampung air berdebit 12 meter kubik per detik. Terowongan raksasa ini diharapkan bisa mengatasi banjir di Malang, terutama kawasan Pulosari, Jalan Galunggung, dan Dieng.

Terowongan raksasa sepanjang 1.400 meter ini membentang di sepanjang Jalan Wilis-Jalan Bondowoso-Jalan Galunggung-Jalan Tidar hingga berakhir di Kali Metro. Proyek terowongan yang molor ini menyedot anggaran Rp 40 miliar. Seharusnya proyek sudah selesai pada Desember 2013.

"Maret 2014 selesai," kata pelaksaana proyek, Direktur PT Citra Gading Asri Tama, Heri Mursyid. Kini pengerjaan proyek yang menimbulkan kemacetan arus lalu lintas ini sudah mencapai 70 persen.

Menanggapi pembangunan terowongan ini, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur menilai proyek tersebut tak tepat. Sebab, lewat terowongan tersebut, air hujan akan langsung dibuang ke sungai dan mengalir ke laut. Karena itu, proyek tak selaras dengan komitmen Kota Malang sebagai kota yang mendukung konservasi air.

"Seharusnya buat sumur resapan, air tersimpan di tanah," kata Ketua Dewan Daerah Walhi Jawa Timur, Purnawan Dwikora Negara. Proyek tersebut juga bertolak belakang dengan Peraturan Daerah tentang Konservasi Sumber Daya Air yang menyebutkan bahwa air hujan harus ditampung atau tersimpan di dalam tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Air tanah bisa menjadi cadangan untuk kebutuhan sumber air minum masyarakat Kota Malang. Sebab, selama ini pasokan air minum berasal dari sumber mata air di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Selain itu, Purnawan juga menyoroti alasan pembuatan terowongan yakni untuk mencegah banjir.

Menurut dia, penyebab banjir di Kota Malang disebabkan oleh semakin menyusutnya ruang terbuka hijau (RTH). Menurut catatan Walhi, hanya 1,8 persen wilayah Kota Malang yang dijadikan RTH. Luas Kota Malang adalah 110,6 kilometer persegi.

"RTH dan hutan kota berubah menjadi ruang terbangun, pusat perbelanjaan, dan kantor pemerintah," katanya. Seharusnya, menurut dia, sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang, luas areal RTH setidaknya 30 persen dari total luas wilayah--20 persen untuk ruang publik dan 10 persen untuk ruang privat.

EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler
Jakarta Masih Minat Ambil Alih PPD
Dampak Banjir, Warga Pulo Ini Tak Kerja Dua Pekan 
Musim Hujan, Kali Sunter Diserbu Sampah 
Amdal Bandara Halim Hampir Rampung

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

14 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

4 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024